Si Bungsu

DIANAZ
Chapter #2

Pesan masuk

Aldo memarkirkan sepedanya di depan toko pak Nas. Toko yang terkenal selalu buka sejak pagi-pagi sekali dan isinya terbilang lengkap. Dari sandal jepit, kosmetik, bahan makanan sampai ke jarum jahit.

"Pak ... Pak Nasssss!" panggil Aldo dengan suara keras.

"Aku gak tuli! Pelan aja panggilnya," sungut seorang gadis manis dengan logat medan yang terdengar kental dari balik etalase.

"Eh, ada dek Mega," goda Aldo.

"Sejak kapan pulak aku jadi adik situ," ucap Mega, putri tunggal pak Nas yang masih kelas 1 SMU.

"Sekedar panggilan aja sih, tanda kalo aku tuh lebih tua dari kamu," ucap Aldo manis.

"Mo beli apa?"

"Em ... itu ...," ucap Aldo ragu-ragu.

"Itu? Itu apa?"

Aldo mengembuskan napas panjang, lalu menunjuk ke sebuah merek pembalut yang ada di dalam etalase kaca di dekat Mega.

"Pembalut?"

Aldo hanya menjawab dengan menganggukkan kepala.

"Buat siapa?" tanya Mega sambil membuka kaca etalase dan mengambil benda yang tadi ditunjuk Aldo.

"Emang siapa lagi perempuan di rumah aku yang pake itu?"

"Yah ... siapa tahu? Kali aja buat orang lain, bukan buat Kak Elin."

"Kenapa? Cemburu ya? Sapa tahu rotinya buat cewek Abang, gitu?" tanya Aldo sambil mengedipkan sebelah mata pada gadis manis asal Medan tersebut.

"Issss, gr amat jadi orang! Sok ganteng ih!"

"Tapi Abang Aldo memang ganteng, Meg. Banyak yang bilang kalo Bang Aldo tuh TaeTaenya Kampus Nusantara," gurau Aldo lagi sambil menyerahkan uang pada Mega.

"TaeTae?"

"Tete, Meg. Noh ... idol sipit, ganteng, manis, kiyut dari korea sana."

" Ampun, Mak! Maksudnya V? Kim Ta...." Mega berhenti bicara karena Aldo menembaknya dengan jari telunjuk sambil mengedipkan mata.

Lihat selengkapnya