Si Bungsu

DIANAZ
Chapter #8

Jembatan Tanjung

Ingatan Annelin kembali ke masa lalu. Saat ia yang waktu itu masih gadis kecil berlari kencang mencari keluarganya. Saat itu mereka tengah piknik ke Pantai Panjang. Setelah waktu menjelang sore, seluruh keluarga bersiap-siap untuk pulang. Para abangnya yang waktu itu masih berusia belasan membantu sang ayah merapikan peralatan dan memasukkannya ke dalam mobil.

Annelin kecil bermain sendiri sembari menunggu, lalu langkah kakinya tidak terasa jauh meninggalkan tempat awal mereka piknik. Elin yang melihat beberapa keluarga lain yang juga akan pulang mulai panik. Ia melirik kiri-kanan mencari kemana mobil keluarganya diparkir.

Mata Elin kemudian melihat seorang anak laki-laki yang berdiri di Jembatan Tanjung. Dari gerakan bahu anak lelaki itu, Elin menebak kalau anak itu sedang menangis. Mengikuti nalurinya, Elin kecil mendekat, lalu menarik lengan baju anak lelaki yang terlihat seperti akan melompat tersebut.

"Jangan ...," ucap Elin

"Kamu siapa!? Jangan ganggu!" teriak bocah lelaki itu.

"Jangan ... nanti ayah dan ibumu gimana."

"Aku benci Ayah! Aku gak mau Ibu!"

Bocah lelaki itu menangis makin kencang, lalu ia memanjat naik ke rangka jembatan.

"Kenapa gak mau Ibu!? Aku aja mau ketemu sama Ibu," ucap Annelin dengan nada mulai panik melihat posisi anak lelaki yang terlihat berbahaya menurutnya itu.

Bocah lelaki tersebut melirik Elin dengan marah, lalu tanpa sadar ia melepas pegangannya pada rangka jembatan untuk melepaskan tangan Elin yang masih menahan lengan bajunya.

"Lepas! Le ... aaaaaaaaaa!" Teriakan anak lelaki tersebut menggema, ketakutan mewarnai suaranya. Tubuhnya oleng ke arah lubang parit ke bawah jembatan.

Ketika tidak dapat lagi menahan laju tubuhnya yang meluncur jatuh, anak lelaki tersebut menarik tangan Elin hingga ikut menyeretnya.

"Jangan lepasin tanganku," ucap anak lelaki itu ketakutan, padahal tadi ia memang berniat melompat. Setelah benar-benar jatuh, ia merasa amat ketakutan. Ia tergantung di bawah jembatan hanya dengan berpegangan pada lengan kecil Elin.

Lihat selengkapnya