Sambil aku mengerjakan tugas wawancara sampai jam 20.00, hingga detik ini pun juga belum ada muncul notifikasi dari Reza berarti pertanyaanku di chat hanya dibaca olehnya saja tetapi tidak dibalasnya. Namun aku tetap terus melanjutkan pengetikan tugas wawancara agar tugas tersebut segera selesai malam ini supaya malam esok hari aku bisa mengerjakan tugas kelompok biologi, jadi sore esok hanya tinggal meletakkan file foto dokumentasi bersama kak Rizki di tokonya besok.
Pukul 22.30 wib
Akhirnya pengetikan tugas bahasa Indonesia selesai juga, lalu aku mensisakan satu halaman kosong di word untuk meletakkan dokumentasi di halaman terakhir pada tugas wawancara tersebut. Kemudian aku simpan data file tugas ini lalu aku matikan laptop dan merapikan peralatan tulis yang ada di meja belajarku pada tempatnya. Setelah itu aku membuka handphone, sampai detik ini juga masih belum ada notifikasi balasan dari Reza sehingga membuat aku sedikit khawatir padanya.
"Kenapa ya Reza kok tumben tidak membalas chat dari aku hari ini? Apa dia merajuk lagi ya karena tadi aku tidak angkat teleponnya?"
Tatapan mataku terfokus melihat ke arah bingkai foto yang terpajang di dinding kamarku, dimana isi foto didalam bingkai tersebut foto kami berdua semasa kecil yang begitu nyaman melihat foto tersebut. Dan aku tersadar dari lamunan karena mami membuka pintu kamarku untuk mengingatkanku makan malam.
"Kamu kenapa sayang kok termenung?"
"Tidak apa-apa mi, Gadis cuman kepikiran sedikit saja tentang Reza mi."
"Oiya kok Reza sekarang tidak pernah main lagi ke rumah?"
Pertanyaan mami seakan mewakilkan perasaan aku dengan sikap Reza saat ini sungguh berbeda dari kemarin.
"Tidak tahu mi, Gadis juga bingung sama sikapnya sekarang ini."