Cuaca pagi ini sangatlah cerah, namun cuaca yang sangat cerah ini seolah tak selaras dengan suasana saat ini. Entah sudah berapa hari kami bertolak dari pelabuhan Bulk. Saat itu kami berangkat dengan hati yang gembira. Namun saat ini, semuanya berbalik. Di tengah lautan lepas, di tengah lautan yang sepi. Perasaan mencekam melanda ….
“SEMUANYA, CEPAT MERUNDUK ... JANGAN ADA YANG BERGERAK SEDIKITPUN!!!” kata seorang pria yang menggunakan kacamata sebelah.
“Haha ... kita berhasil Kapten ... mudah sekali, kita membajak kapal ini tanpa ada gangguan dari manapun hahaha.“ timpal seorang pria paruh baya lainnya, yang sepertinya adalah anak buat sang Kapten bajak laut.
“Ya, kita beruntung karena jalur perairan ini sangat sepi dan tak ada satupun kapal patroli ataupun kapal perang dari negara sekitar sini yang berjaga. Jadi kita bebas, melakukan apapun di perairan ini. Sekarang, CEPAT BAWA SEMUA PERBEKALAN DAN SEMUA ISI KARGO KAPAL INI ... !!! CEPAT KERJAKAN!!! KITA AKAN JUAL BARANG BARANG INI DI PASAR ILEGAL DENGAN HARGA YANG MAHAL HAHAHA.” kata sang Kapten.
“Bagaimana dengan mereka ini, Kapten? apa kita bunuh saja?”
“Tidak perlu buang buang energi, buang saja mereka semua ke laut ... kecuali yang satu itu.”
“Hah ... kenapa Kapten?”
“Kau lihat baik baik pakaiannya dan perbekalannya ... dia pasti anak orang kaya, atau bahkan mungkin dia itu pejabat suatu kerajaan.”
“Lalu kenapa?”
SFX : Plaaakkk.
“KAU BODOH YA ... ? JIKA KITA UMUMKAN PADA DUNIA INTERNASIONAL BAHWA KITA TELAH MENYANDERA DIA DAN MENUNTUT TEBUSAN HARTA ... INI KESEMPATAN KITA UNTUK MENJADI KAYA RAYA MENDADAK, BODOH.” jawab Kapten sambil menampar anak buahnya.
“Hahahaha ... jadi loe nganggap gue sebagai barang dagangan ya coeg? KURANG AJAR, DASAR KAPTEN TAK BERGUNA !!! LOE GAK TAU SIAPA GUE YA COEG? GUE INI PANGERAN MANSYUR, SATU SATUNYA PEWARIS TAHTA KERAJAAN SRIBUZA ... JANGAN MACEM MACEM LOE SAMA GUE …. " kata Mansyur, sombong.
“KURANG AJAR KAU BOCAH ... BERANI-BERANINYA KAU MENGEJEKKU ... HEI, KALIAN PARA KECOA, CEPAT IKAT BOCAH KURANG AJAR INI DI TIANG LAYAR KAPAL ... PUKUL SAJA DIA HINGGA KALIAN PUAS!!!” teriak Kapten pada anak buah bajak lautnya.
“ENAK SAJA, KAU PANGGIL GUE BOCAH ... GUE DAH 18 TAHUN WOIII ... HIAAAHHHH.”
Mansyur pun berontak sekuat tenaga, agar dia tidak tertangkap ... namun, akhirnya dia gagal dan tertangkap oleh para bajak laut itu.
“SEMUANYA, PLEASE LAH ... BUKA MATA KALIAN SEMUA COEG ... DIA INI GAK PANTAS MENJADI KAPTEN BAJAK LAUT ... AYOLAH, KALIAN LEBIH PANTAS MENJADI KAPTEN DIBANDINGKAN TUA BANGKA SATU INI ... !!!“ KATA MANSYUR LAGI.
“KAU, TAK USAH BANYAK BACOT BOCAH ... KAU MAU, KEPALAMU ITU DIGANTUNG PADA DEK KAPAL ITU, HAH!!!?” kata Kapten sambil memegang wajah Mansyur.
Sfx : blam ... blarr ... gluduk gluduk.
Tiba-tiba saja, terdengar suara tembakan meriam dari arah utara kapal dan mengenai lambung kapal sebelah kiri ... terang saja, hal itu membuat suasana di kapal kargo itu menjadi chaos dan kacau.
“Aa ... aduuuhhh ... siapa itu, yang menembaki kita?” tanya Kapten.
“Ga ... gawat Kapten, i ... itu kapal patroli Laksamana Cheng Se dari Dinasti Gong!!!” Jawab salah seorang perompak.
“APA KALIAN, TIDAK MELIHAT KEBERADAAN KAPAL MEREKA SEBELUMNYA HAH!!! DASAR PARA KECOA TAK BERGUNA.” teriak Kapten sambil marah.
Sfx : drukk ... krieeettt.
Kapal, Laksamana Cheng Se semakin mendekat dan akhirnya merapat ke kapal kargo yang dibajak itu ... lalu, para ABK kapal patroli itu pun segera mengikatkan tali pada kedua kapal ... sedangkan para pasukan segera menembakkan anak panah pada para perompak ....
“SEMUA SANDRA ... TIARAAAAPPPPP!!!” teriak Laksamana.
Sfx : syutt ... syuttts ....
Sebagian perompak tertembus anak panah, sedangkan sebagian lainnya ikutan tiarap bersama para sandra ... lalu, Laksamana beserta beberapa tentara angkatan laut Dynasty Gong lainnya, segera mengambil tali pengikat layar kapal dan berayun ke arah kapal kargo itu ....
Sfx : tap tap.
Kapten kapal tak tinggal diam, dia langsung menarik pedang di pinggangnya dan menghunuskannya pada Laksamana ... disusul oleh para perompak lainnya ... bentrokan pun tak terhindarkan.
Sfx : tring trang tring
“Kau kira, kau bisa berbuat seenaknya di wilayahku ... DASAR SAMPAH!!!” kata Laksamana sambil bertarung pedang dengan Kapten.
“Hhhh ... hahaha ... sampah? BUKANNYA JULUKAN ITU LEBIH TEPAT DIBERIKAN PADA KAU SENDIRI ... DASAR SAMPAH KEKAISARAN GONG !!!KAU TAK INGAT HAHHH ... kALAU BUKAN KARENA AKU, KAU TAK AKAN BISA MENJADI Laksamana SEPERTI SEKARANG INI? DASAR TAK TAHU TERIMA KASIH!!!” kata Kapten.
“HAHAHAHA ... BUKAN SALAHKU, JIKA KAU DIPECAT DARI KESATUAN ANGKATAN LAUT KARENA PELECEHAN SEKSUAL YANG KAU LAKUKAN SENDIRI ... ITU LAH, SIFAT SAMPAHMU ... kAU MEMANG TAK PANTAS MENJADI ANGKATAN LAUT KEKAISARAN.”
“KEPARAT KAUUUU ... HIIAAAHHHHT.”
Sff : tring trang.
Dan, penentuan pemenang pun ditentukan ... pedang Laksamana menyabet lengan dan kaki sang Kapten ... dia pun jatuh tersungkur ....
Sfx : sruuuttt sraaaattt.
“Hhh hhhh hhhh hhh hhh hhhh hhhh hah hah hah hah.”
“Lebih baik kau menyerahkan diri saja, tak ada gunanya melawanku.” kata Laksamana.
“Hhh hhh hhh ... hiaaatttt.”
Tiba tiba saja, si Kapten berlari ke arah Mansyur yang berada cukup jauh di belakangnya sedang menonton pertandingan seru itu ... dia pun menghunuskan pedang ke Mansyur, namun tebasan itu berhasil di tangkis Selim. Dengan sigap, Selim menarik Mansyur ke arah samping ... dan ....
Sfx : whut whut tst tst tst tst tst (suara anak panah menembus angin) jleb ... jleb jleb jleb jleb jleb jleb jleb.
“KHUAKH ... aahkkhhhkk.”
Si Kapten, terkena puluhan tancapan panah dari pasukan pemanah yang bersiap di kapal patroli Laksamana ... Kapten bajak laut itu pun tewas seketika ....
“HEI ... KALIAN SEMUA!!! KAPTEN KALIAN TELAH TEWAS ... LEBIH BAIK KALIAN MENGHENTIKAN PERTIKAIAN INI, DAN MENYERAHKAN DIRI BAIK BAIK.” kata Laksamana.
Mengetahui, Kapten mereka telah mati ... nyali mereka ciut, akhirnya para perompak yang tersisa menyerahkan diri ... sang Laksamana pun, menghampiri mayat Kapten bajak laut yang tampak mengenaskan.
“Maafkan aku, kawan ... semua harus berakhir seperti ini.” kata Laksamana sambil meletakkan penutup kepalanya ke dada sebagai tanda belasungkawa.
“BERESKAN SEMUA MAYAT INI!!!!” teriak Laksamana.
“SIAAAPP.”
Sfx : byurrr (suara mayat yang dijatuhkan ke laut.)
“Hei ... bukankah kau Pangeran Kerajaan Sribuza?” tanya Laksamana menghampiri Mansyur.
“I … iya … perkenalkan, nama saya Mansyur.”
“Kenapa kau, berada disini? dan menaiki kapal kargo ini?”
“I … itu, karena ... emm ... ooo iya, karena saya ingin belajar menjadi pedagang antar negara aja sih hah ha hah ha.” jawab Mansyur.
“Oke ... baiklah ... kemana tujuan kapal ini sebenarnya?”
“Eee ... itu ... anu.”
“Ke … kekaisaran Dinasti Gong, Laksamana.” jawab Kapten kapal kargo tersebut.
“Wah ... kebetulan sekali, saya akan kembali kesana ... Jadi, kami akan mengawal kalian sampai kesana ... tenang saja, kerusakan kapal kalian akan diperbaiki disana.”
“Terima kasih atas perhatian Anda, Laksamana.”
“Kalau begitu, kami pamit akan kembali ke kapal kami ya.” kata Laksamana.
Sfx : tap tap tap tap (suara Laksamana dan para tentaranya kembali ke kapal mereka.)
Kapal pun, mulai bergerak kembali menyusuri lautan lepas menuju tujuan.
Sfx : crsss wusshh crrs tooooottt tooottt.