Karena kemarin aku sengaja menggantungkan kisah si pemuda tukang kayu dan tuan puteri, hari ini biarkan aku menebusnya dengan melanjutkan kisah keduanya.
''Entah ini kabar baik atau buruk. Aku kurang mengerti.'' Suara berisik dari ibu-ibu yang ada didepan toko membuatku yang tengah menghitung pendapatan hari ini jadi terusik. Akhirnya kuputuskan untuk menghampiri mereka.
''Maaf ibu-ibu, tapi menurutku tidak baik merumpi didepan toko orang. Lagipula, sebentar lagi langit beranjak gelap.''
''Hey anak muda, kami tidak merumpi. Kami itu sedang membicarakan nasib si pemuda tukang kayu itu,'' kata salah satu dari mereka.
Apa bedanya? Sama-sama membicarakan orang lain bukan? Tapi tunggu, si pemuda tukang kayu katanya?
''Memangnya nasib seperti apa yang terjadi padanya? Sampai ibu-ibu heboh sekali keliahatannya.''