Sialan lu Med!!

Firmansyah Slamet
Chapter #12

Part 9


Beberapa hari kemudian ia kembali masuk. Walau masih dengan tangan yang sakit. Cukup disesalkan kali ini aku harus berjibaku dengan menjadi wasit permainan basket antar kelas.

Tiap helaan napas hanya berisi khawatir ia masih belum sepenuhnya sehat, apalagi ini di sekolah.


Bel pulang berdendang merdu, Mamed keluar bersama teman perempuannya. Sedikit terlihat tak berbentuk. Aku sama sekali tak memperdulikannya, mengantar bocah ini pulang sepertinya jauh lebih baik.

Bersantai di rumahnya ternyata cukup menyenangkan. Ia mengajakku untuk menikmati hidangan yang tersedia di meja.


Banyak hal yang kami lakukan, tetapi satu yang menarik perhatian ialah kamar sahabat lamaku, Zizi.




*****




" Hai" ucapnya penuh semangat.


" Sudah lama kita gak ketemu" kataku juga rindu.


" Sekolah di tempat jauh memang begini resikonya" kata Zizi sembari terkekeh.


" Aku kangen, kapan kita kumpul lagi?"


Suara napas Zizi terdengar sampai sini, " entahlah, aku juga tak tahu... Yang pasti aku pulang saat liburan panjang" ucapnya.


Obrolan kami mulai berkepanjangan sekaligus mengingatkan masa lalu. Hingga aku mulai menyinggung pasal adiknya. Ada intonasi berbeda pada dirinya. Terlebih saat meminta maaf karena adiknya sakit gara-gara kelakuanku. Intonasi yang sangat sulit dijelaskan tetapi aku bisa menilai bahwa ia tak ingin membahas masalah ini.

Hubungan keluarga yang cukup rumit menurutku.


" Kita sahabat sejati Rissa, banyak hal yang sudah ku bagikan untukmu" ucapnya dengan nada lembut, " tapi untuk hal ini aku tak bisa, maaf. Kau juga akan tahu sendiri nantinya"


Cukup terkejut aku dibuatnya, ia enggan untuk berkomentar akan hal ini. Hubungan keluarga Mamed membuatku penasaran setengah mati. Apa yang terjadi antara saudara kandung itu?.







Lihat selengkapnya