" Kenapa??" Tanya Mbak Vana membuka bungkusan berisi ikan bakar.
" Gak lapar" jawabku duduk menikmati teh hangat yang baru saja nenek seduh.
Mbak Vana lantas tertawa, " cemburu! Cieee!!!".
" Apaan sih mbak" balasku kesal.
" Cemburu, cintanya kencan dengan perempuan lain" ejek mbak Vana .
Aku langsung beralih pergi untuk menonton TV walau aku tak suka acaranya. Terdengar mama juga bertanya pada Mbak Vana, mengira aku masih kesal dengan kejadian siang tadi.
" Enggak kok ma, Rissa tadi lihat Mamed kencan dengan temannya" .
" Haa?? Yang mana??" Tanya Mama.
" Yang Rissa kalah berantem" ucap Mbak Vana .
Mama juga terkekeh, lalu berteriak pada papa," Ini semua salahmu papa!".
" Apa?? Papa baru dari kamar mandi sudah disalahkan" ucap papa.
" Semenjak kau larang anakmu berhubungan dengan Pujaan hatinya, dia sudah kencan dengan perempuan lain! Anakmu cemburu berat" nada bicara mama juga terdengar mengejek.
******
Pagi ini aku benar-benar benci melihat wajah Mamed, apalagi teringat dia tengah asyik makan bersama Rena di pinggir pantai. Menu yang sama seperti yang kumakan malam tadi.
" Kak Ness, ngomong dong" ucapnya.
Kupingku kebas rasanya Ketika ia menyebut namaku. Langsung saja kupergi dari hadapannya
Untuk hari ini aku tak ingin melihatnya walau hanya sekejap. Dan tuhan mengabulkan permohonan pagi ini, aku sama sekali tak melihatnya. Agak sedih juga tak ada perbincangan sama sekali hari ini dengan dirinya.