Sialan lu Med!!

Firmansyah Slamet
Chapter #28

Part 22

Kembali ke akhir pekan...

" Kenapa kenapa kenapa??" Tanya Mamed bingung melihat kami bertiga.


Diana sedang kumat sesak nafasnya.


" Menurutmu??".


" Kumat??" Tanya Mamed, " coba kuperiksa" ucapnya.


Tangannya meliuk-liuk disertai raut wajah yang menjijikan. Manusia cabul macam dirinya patut dibinasakan.


" Mesum!!" Aku tampar raut menjijikkan itu.


" Aku gak ngapa-ngapain!!" Kata Mamed bersungut-sungut kesal, " yang aku tahu penyakitnya menular".


" Sok tahu!!" Kata Diana .


" Serius!" Jawab Mamed." Sesak nafas itu nular".


" Kau juga ikut sesak??" Tanyaku.


Ia tersenyum, " iya, tertular sesak... Tapi bukan nafas, celanaku ikut sesak".


Candaannya sangat buruk untuk saat ini, tak bisa membuatku tertawa dan entah dimana lucunya. Langsung saja ku tendang masa depan berharga itu.

Mamed langsung tumbang. Ia bergulat dengan rasa sakit dan bergulat dengan nyawa yang ingin segera meninggalkan tubuhnya karena tak kuat menahan sakit.









Minggu pagi kabar Diana sudah membaik seperti sedia kala. Kini aku yang bingung ingin apa. Hanya berdiam diri di kamar dan tak melakukan aktivitas apapun. 

Mungkin mengganggu Mamed akan terasa menyenangkan terlebih mengisi waktu tenang sebelum ujian Nasional. Sesampainya di rumahnya, aku tak mendapati siapapun kecuali dirinya yang tengah asyik menikmati mimpi joroknya. Dan dengan pinset aku cabut bulu hidungnya untuk membangunkannya.

Ia mulai bereaksi saat bulu hidungnya tercabut satu persatu. Ia langsung berteriak seperti gadis kecil saat melihatku. Benar benar ketakutan!!


Setelah dewasa aku mulai mengerti, siapa yang tidak takut jika seperti ini situasinya.


" Aku bukan hantu!".


Langsung saja Mamed melempar bantal yang basah karena ilernya.


" Jorok!!" Aku memakinya.


" Mau maling ya!!".


" Matamu maling!! Rumah gak dikunci, kemalingan beneran tahu rasa kau!" Ucapku.


Ia duduk untuk sejenak menarik nafas! Lalu kembali menarik selimut. Mungkin ia mengira ini masih mimpi. Langsung saja aku kembali tarik selimutnya.


" Haa??" Ia masih kaget.


" Ini bukan mimpi" kataku, terlihat Mamed masih bingung.

Lihat selengkapnya