Sialan lu Med!!

Firmansyah Slamet
Chapter #28

Part 24


"Kenapa?" Tanyaku.


Ia menggelengkan kepalanya, tetapi raut wajahnya masih kaget. Beberapa kali ia kupaksa mengaku ada apa dengan dirinya, tapi ia masih diam membisu. Apa aku menyakiti hatinya?.


"Jadi, kita resmi pacaran?".


Aku kaget, Sejak kapan kita pacaran?Kurang ajar!.


"Sejak kapan?!" Tanyaku.


"Tadi ...."


"Kapan?"


"Di warung bakso," jawabnya.


Aku mengedipkan mata beberapa kali mencoba mengingat apakah aku pernah mengatakan hal konyol. Sekilas pikiran melintas, mungkin maksud Suci yang tak jelas kudengar ialah masalah pacaran. Kekonyolan karena knalpot racing membuatnya kaget, Dan aku benci itu!.

Sialan!.


******

Kekonyolan kemarin membuatku sedikit jengkel pada Mamed. Kesalahpahaman membuat kami mulai memiliki jarak. Entah aku yang menjauh atau ia yang demikian. Tapi yang pasti jarak mulai tercipta.


"Hai ..., " ucap teman sekelasku, sebut saja Rifat.


Aku jawab dengan memainkan alis.


"Mikir sesuatu?"


"Enggak, cuma Kepikiran sesuatu saja," ucapku.


Rifat hanya terkekeh, "Apa bedanya??".


"Dia kepikiran soal pacarnya," ucap Diana tiba-tiba bergabung.


"Serius?" Tanya Rifat, "Begitulah cinta ... Deritanya tiada akhir"


"Dari dulu dia gak mau mengakui itu, eh sekarang malah kepikiran terus," ucap Diana.


Panas kupingku dibuatnya, segera ku langkahkan kaki menuju toilet. Jarak yang tercipta membuat kami jarang menghubungi walau sekedar pesan singkat. Kadang pesan yang kukirim dibalasnya dengan waktu yang lama bahkan tak ada balasan sama sekali.nmungkin jawaban konyolku membuatnya menjauh, atau ia malah sakit hati dengan jawabanku setelah pulang dari warung bakso.

Lihat selengkapnya