Sialan lu Med!!

Firmansyah Slamet
Chapter #31

Part 25


Kedekatanku dengan Rifat makin menjadi. Beberapa orang mengira kami berpacaran, tetapi tidak demikian. Hanya sebatas dekat, terlebih ia duduk tepat di belakangku.

Dan Mamed?? Aku tak tahu kabarnya, beberapa kali aku mencoba mengirim pesan tetapi segera aku batalkan. Mungkin ia tak akan membalas pesanku, sakit hati aku dibuatnya. Ia melupakanku! Memang awalnya ia yang berterus terang takut aku melupakannya tapi kini berbanding terbalik.


" Na...." Aku menatap langit-langit kelas.


" Hmm" jawabnya masih fokus dengan buku yang sudah melekat di tangannya.


Aku menghela nafas panjang, " Mamed lagi ngapain ya??".


Sunyi! Tak ada jawaban, aku tunggu beberapa saat. Kesal kutunggu jawabnya tapi nihil. Segera kutoleh Diana yang mematung ke arahku.


" Sekarang kau yang diam" ucapku.


Diana masih mematung, segera kuketuk dahinya.


" Aneh saja... masih gak mau akui perasaanmu itu?" Tanya Diana.


Aku berpikir sejenak, memang ada rasa yang mulai bersemi. Tapi aku tak mau ambil pusing, apa ini yang dinamakan cinta??.







" Mau ku antar??" 


Aku kaget, segera ku tengok ke asal suara itu. Ada ekspektasi tinggi dari kata kata yang keluar, namun harus terkubur dalam dalam ketika bukan Mamed yang mengucap itu.


" Mungkin lain kali" jawabku pada Rifat, " lagipula kita tidak satu jurusan"


" Gak apa-apa, lagipula aku juga sedikit malas untuk langsung pulang" jawabnya.


Aku berpikir sejenak, melihat ia memiliki motor yang sama seperti Mamed. Bahkan warna motonya persis sama, berwarna oranye. Segera aku setujui untuk ia antar pulang. Entah mengapa...

Rasa nyaman dan tenang pada motor Mamed tak kurasakan sama sekali di motor ini. Motor yang sama dan bahkan warna yang sama! Sama sekali tak menemukan kesamaan! Seperti motor yang jauh berbeda.

Sesampainya di rumah, papa sudah berdiri! Dengan wajah menakutkan! Ini tak akan berakhir baik, aku Jamin itu.


" Siapa kamu!!" Ucap papa dengan nada tinggi.


" Saya teman Rissa, om" ucap Rifat mati kutu.


Lihat selengkapnya