Sialan lu Med!!

Firmansyah Slamet
Chapter #37

Part 30


Hampir satu minggu ia tak berangkat sekolah, aku mulai mengerti bagaimana rasanya. Aku benar-benar kasihan padanya. Hari ini ia masih sama, memilih untuk diam membisu. Ia hanya membiarkan aku diam membusuk tanpa obrolan. Lama-kelamaan aku mulai bosan dan terlelap.

Saat aku terjaga? Ia sudah hilang!. Pulang menjadi pilihan tepat saat ini. Tetapi aku mendapatinya tengah duduk di atas jembatan. Aku loncat dari motor!. motor melaju begitu saja hingga menghantam pinggiran fondasi jembatan.


" Pak!! Mas!! Tolong!! Ada yang mau bunuh diri di jembatan" ucapku tergesa-gesa di warung bakso tak jauh dari jembatan.


Semua yang ada langsung berlari mengikuti langkahku. Terlihat Mamed yang bersantai diatas jembatan.


" Istighfar mas!!" Teriak mereka dan Mamed tak menanggapi.


Mamed berdiri, seperti ingin melompat!.


" Nyebut mas!! Nyebut!!" .


Tanpa basa-basi aku naik besi pijakan dan menariknya turun!!, seketika itu kami jatuh!.


" Aduh!! Perihh! Periihhhh!!!" Teriak Mamed.


Aku kaget ketika ada mangkuk dan gelas pecah!! Warga membantu memberi air karena mata Mamed terkena kuah bakso pedas.

Kemudian ia melepas headset yang melekat di telinganya. Ternyata ia hanya menikmati bakso di atas jembatan. Warga mengira ia akan bunuh diri, ralat! Aku yang mengira.


" Ngapain sih??" Tanya Mamed jengkel.


" Ku kira kau mau bunuh diri" jawabku.


" Aku gak segoblok itu!" Jawabnya.


Ia memandangi mangkok dan gelas, " kau ganti rugi ini, Kak Ness" jawabnya kesal.







Aku metertawakan hal konyol ini di rumah. Entah siapa yang bodoh kali ini, aku atau Mamed.


" RISSAAAAA!!! " Teriak Mbak Vana.


" Yaaa!!!"


" Ini kenapa motorku??"


" Apanya yang kenapa??" Tanyaku.


Mbak Vana menghampiri aku yang asyik di depan TV, " kenapa motorku banyak lecet?"


" Oooo.... Itu gara-gara Mamed" jawabku singkat.


Lihat selengkapnya