Sialan lu Med!!

Firmansyah Slamet
Chapter #39

Part 31


Kuucap sebuah permohonan untuk hidup yang lebih baik dan ku akhiri dengan meniup lilin yang menerangi. Dengan senang hati kuterima kado yang Mamed berikan dan melupakan sang pemberi hadiah.


" Ini apa??" Tanyaku menimbang kado yang Mamed berikan begitu ringan. Tentu saja aku punya ekspektasi ia akan memberikan emas batangan.


" Yang terpenting ialah isinya" jawabnya rakus dengan makanan yang tersedia.


Aku berpikir sejenak, mungkin ia akan menjahili dengan kado ini.


" Buka saja nanti"


" Kenapa??" Tanyaku masih penasaran, sedangkan Mamed masih bergulat dengan makanan.


" Aku ingin hadiah itu lebih mengejutkan".


Bodo amat!! Aku buka hadiah darinya dan mendapatkan sebungkus pembalut! Bocah kurang ajar ini patut dipatahkan lehernya.


" INI APAAA???"


" Pembalut, pake nanya..." Jawabnya ringan tanpa dosa.


" Mau mu apa bangsat!!"


Segera kuJambak rambutnya! Ia mengaduh dan berusaha melepas nikmat siksaan dariku.


" Kemarin kau kasih pembalut basah!" Jawab Mamed.


" Teruss??"


" Ulang tahunku nanti, kau bisa kasih pembalut basah tanpa harus beli".


" GAMAOOOO!! BELIIN LAGI!" pintaku.





*****






" Kok lama??" Tanyaku lumayan lelah menunggunya.


Ia terlihat sedikit berbeda hari ini.


" Isi bensin dulu" jawabnya.


" Mana?? Itu indikator masih setengah "


" Memang, aku isi setengah... Uangku gak cukup kalau isi full" jawabnya.


" Kenapa gak jemput pakai mobil?? Panas banget hari ini" aku menggerutu padanya.


" Mobilku dijual" jawabnya.


" Kenapa dijual??" 


" Karena..." Ia tampak berpikir," naik ah! Bacod!" Jawabnya yang kuberi hadiah cubitan di pinggangnya.


" Sakit ($-$&@(#)!!" 


Lihat selengkapnya