Hari ini aku sangat ingin menggoda bocah ini, apalagi terlintas pikiran saat ini tengah musim praktik Sekolah kejuruan.
" nelpon lagi?? Memangnya gak ada tugas?"tanya Mamed.
" ka... Ngennm...... Mmmm kangen..." sebisa mungkin aku berusaha untuk genit.
langsung saja ia menutup telepon, mungkin takut jika tiba-tiba aku kesurupan. Kembali aku tekan tombol hijau untuk memanggilnya, cukup lama hingga ia menjawabnya.
" jaancok!! Siapa yang suruh matiin??" Tanyaku.
" sinyalnya jelek" jawabnya singkat.
" alesan!"
Suara nafas nya terdengar, " aku gak paksa kamu untuk percaya, Kak Ness"
" Kangen aku?" tanyaku memastikan ia tak ada gombalan untuk hari ini.
" ya jelas lah... Tapi..."
" tapi apa...?" Tanyaku penasaran.
" eee... Lupa " jawabnya terkekeh.
Sejenak aku mengingat untuk apa aku memanggilnya, " oh ya, aku mau ngomong nih"
" ngomong apaan??" tanya Mamed.
" Sebentar..." Ucapku menghela napas sejenak.
" Apa susahnya bicara??"
" Diam dulu ya!" Ujarku.
" Karena kamu gak mau bicara".
Sedikit kesal aku dibuatnya, " Kau yang gak mau diam"
" Karena kamu gak mau langsung ngomong" ucap Mamed.
" STOP!!" kata ku kesal.
" Ayo!" Balas Mamed.
Aku Sudah jengkel sekali, " janc*k!!"
" Kamu ruwet ya jadi orang"
" ASU!!"
" sekarang malah marah" ejek Mamed.
" Kau bisa diam gak, janc*k! " Jengkel yang aku rasa sudah dalam tahap ingin memukulnya.
" ok aku diam! " Ucapnya
" jadi gini... "kata ku mulai mencoba untuk sabar, mungkin jahilnya selesai disini.
" gini gimana?? " tanya Mamed seenaknya memotong.
" JANCOOOKK!!!! " kata ku menutup telepon. Niatnya aku ingin menjahili sekaligus menggodanya, Malah ia yang menjahili ku.