" Kenapa Kak Ness??" Tanya Mamed.
Aku hanya menggeleng, ia tak tahu kejutan apa yang ibunya berikan nanti. Sebisa mungkin aku bersikap normal.
" Besok aku kembali ke Surabaya"
" Buru-buru banget" ucapnya.
" Urusanku masih belum selesai, masih banyak yang harus kulakukan untuk jadi dokter"
Dia tersenyum, " sebenarnya kita sama-sama dokter lho, Kak Ness... Bedanya, aku menangani ciptaan manusia dan kamu menangani ciptaan alam"
Aku hanya membalas dengan senyuman.
" Kamu kenapa Kak Ness??"
Aku hanya menggeleng.
" Aku minta maaf kalau aku gak kasih kado ulang tahun buatmu" balasnya.
Aku kembali menggeleng, " bukan itu" jawabku harus bisa bersikap normal. Aku harus kembali tersenyum.
Mamed melihatku dengan tatapan aneh, pasti sejuta pertanyaan melintas dalam benaknya. Aku tahu itu, ia curiga pada sikapku.
" Ibumu kasih aku hadiah" jawabku.
" Serius? Kamu suka hadiahnya?" Tanya Mamed.
Menarik nafas panjang sebelum kujawab, " iya"
" Hadiahnya gak aneh kan?"
Aku hanya jawab dengan senyum.
*******