Sialan lu Med!!

Firmansyah Slamet
Chapter #57

Part 46


Mamed membuang putung rokok disela jemari. Kulihatnya menghela nafas panjang, mencoba tegar akan hadiah dari tuhan serta meminta penjelasan atas apa yang terjadi.


" Are you okay?" Tanyaku dengan lembut sentuhan di bahu.


" Aku baik-baik aja, cuma eedang berbincang dengan tuhan" jawabnya buru-buru menghapus airmata.


" Kenapa?? Tuhan buatmu marah?" Tanyaku, " aku bisa kasih pelajaran buat tuhan"


" Bukan waktunya bercanda Kak Ness " jawabnya.


" Maaf, jangan sedih ya.... " Kini aku duduk tepat di sebelahnya.


Aku memberikan sebotol minuman, terlihat cukup kaget darimana aku bisa mendapatkan hal semacam ini. Tak ingin ambil pusing, ia segera meminumnya. Dan hal yang paling membuat kaget ialah isinya. Aku memberi minuman rasa apel.


" Apaan ini?!"


" Minuman keras gak baik untuk kesehatan" kataku juga memberi sebungkus rokok.


Mamed hanya diam, mencoba mencerna semua ini. Semua hadiah dari tuhan sudah ia dapat untuk saat ini.


" Apa menurutmu aku suami yang baik, Kak Ness??" Tanya Mamed.


" Apa selama ini istrimu bahagia?" Aku bertanya balik.


Ia hanya diam, tak tahu harus menjawab apa.


" Maafkan aku Kak Ness".


" Untuk??" Tanyaku.


" Aku belum jadi suami yang baik, aku gak bisa jaga Mbak Firda" Mamed mencoba tahan semua kesedihan yang ingin keluar.


" Itu bukan salah mu" jawabku.


Sayup suara angin malam terdengar bagai ejekan bahwa Mamed bukanlah sosok yang pantas untuk menjadi suami, bahkan manusia sekalipun.


" Kamu gak butuh validasi konyol itu... Yang kamu butuhkan hanya ikhlas" ujarku, " Jangan sedih.... Sayang" mungkin mulai saat ini aku harus memanggilnya seperti ini.


Ku kecup pipinya, mencoba untuk menenangkan harinya yang berkecamuk.







******







Porak poranda Badai dalam hatinya meninggalkan puing-puing impian yang sedang ia bangun bersama keluarga kecilnya, tanpa bisa ia memungutnya. Sisi negatifnya ialah membuat Mamed menjadi pendek akal.

Malam itu kembali ku dengar kabar ia masuk UGD! Saat aku baru saja ingin pulang, Mamed malah masuk UGD karena keracunan minuman keras. Rasa lelah karena panjangnya jam di rumah sakit seketika luntur saat ia memasuki masa kritis. Khawatir?? Tentu saja! Tapi untungnya Mamed terlalu kuat untuk berkelahi dengan malaikat pencabut nyawa yang ia percayai itu. Ia bisa sembuh dengan waktu singkat.


" Rissa..." Salah satu kawanku di rumah sakit ini mendekat.

Lihat selengkapnya