Rekan-rekan ku tengah tertawa mendengar apa yang papa lakukan pada Johnny. Beberapa dari mereka senang dengan taruhan yang dipasang pada papa.
" Semalam, kena pukul berapa kali?" Tanya mereka.
" Cukup sekali, tumbang" ucapku sebelum Johnny membuka mulutnya
Rekanku tertawa keras, " atlit tinju Nasional kau lawan? Sudah bosan hidup?" Ucap rekanku yang mengenal mamed dengan baik.
" Aku gak pernah dengar ada petinju semacam itu, terlebih pacarmu itu" ucap Johnny.
" Memang, Rissa melarang tinju... Jadi dia berhenti supaya Rissa gak khawatir dengan resikonya" rekanku ini cukup ahli dalam mengarang cerita bualan semata.
******
" Mau ku antar pulang??" Tanya Johnny saat melihatku menahan diri karena Mamed ada diluar bersikeras ingin menjemputku.
Rasa benci pada Mamed makin menjalar. Dan maaf, sepertinya Johnny akan menjadi korban kali ini. Aku mengiyakan ajakannya. Segera Johnny melaju secepat angin dan Mamed membuntuti dari belakang dengan mobilnya. Johnny tak tahu kemampuan Mamed dalam mengemudi sangat luar biasa ditambah dengan kekuatan mesin mobilnya. Johnny memilih jalanan sepi agar bisa melaju lebih cepat, tapi Mamed melakukan manuver berbahaya untuk menghentikan Johnny.
Johnny menghindar dan kembali menyalip, kekuatan mobil Johnny hanya sebatas ujung jari bagi Mamed. Ia menabrak bagian belakang mobil Johnny untuk menjatuhkan mental.
" Pasti dalam banget itu goresan" aku berkomentar.
Raungan mesin terdengar keras dan berhasil menyalip Johnny, lalu Mamed melakukan manuver berbahaya seperti dalam film. Dia benar-benar bisa melakukan hal itu. Mau tak mau Johnny berhenti, Mamed keluar dari mobil dan menendang grill! Airbag segera terbuka!.