Sialan lu Med!!

Firmansyah Slamet
Chapter #69

Part 56



Konyolnya, Mamed hanya pergi untuk 3 bulan! Dalam benakku ia akan pergi bertahun-tahun meninggalkanku dengan kesendirian yang harus kunikmati.


" Kak Ness, keluar dong... Aku di gerbang" itulah pesan yang ia kirim melalui direct message.



" Gak usah bercanda" jawabku, ia tahu benar kalau aku sedang rindu.


Entah kenapa ia selalu menggoda dengan konyol disaat seperti ini. Tapi perlahan aku mendengar suaranya.


" Tuhan, tolong jangan permainkan hati dan pikiranku" ucapku berdoa agar suara Mamed hilang dari telingaku.


Rasanya cukup menyeramkan jika suara itu masih terngiang di telinga.


" Kak Ness"


Suara itu masih terngiang-ngiang! " Ok! Aku mulai takut"


" Kak.... Ness..."


Segera aku buka jendela, memang Mamed ada disana! Tepat di gerbang menungguku keluar. Aku ambil langkah seribu menuju gerbang dan membawanya masuk. Jika kupeluk di gerbang, apa kata tetanggaku?.


" Kenapa?" Tanyaku saat memeluk tubuhnya yang makin berisi karena lemak mulai menumpuk.


" Kenapa apanya? Aku rindu" jawabnya.


Perbincangan kembali bersemi layaknya bunga di taman. Hingga sorot matanya terpaku pada bola basket yang ia belikan saat kami masih tinggal bersama. Inisiatif darinya patut diacungi jempol saat mengajakku bermain basket di sekolah, terlebih saat ini ialah akhir pekan.

Secepat kilat ia membawaku ke sekolah menggunakan pintu kemana saja dengan bantuan Doraemon. Ia selalu bisa membuatku membuncah bahagia, terlebih kemampuan bermain basket darinya sama sekali tak berkembang. Keamanan sekolah masih mengenali kami dengan baik, dan membiarkan kami bermain bersama adik kelas yang berkutat dengan ekstrakurikuler. Melawanku bermain basket masih bukan hal yang mudah bagi Mamed, hingga ia tumbang kehabisan nafas.


" Kak Ness, aku kembali ke sini hanya untuk satu urusan" kata Mamed setelah menghabiskan minuman.

Lihat selengkapnya