siAnak Indigo

syifa siswanto
Chapter #2

Chapter#1

Anak itu berusaha melepaskan tubuhnya dari genggaman seseorang wanita saat dia berusaha mengejar orangtuanya, anak itu berusaha memberontak marah, tak terima saat orangtua anak itu di tangkap oleh orang yang tak dikenal tanpa suatu alasan yang tak ia mengerti. Tiba-tiba saja hujun turun dengan sangat lebat, seolah-olah anak itu mengendalikan alam, hujan yang tak suka melihat amarah anak itu, angin berhembus sangat kencang, membuat pohon besar yang berada di dekat orang yang tak dikenal dan orangtua anak itu tumbang, akarnya tak mampu menahan terpaan angin yang sangat kencang disertai hujan yang sangat lebat,...

Aku terbangun dengan napas terengah-engah dan kondisi mata yang basah, aku malihat Yure berada di samping kasurku.

  "Sei, kau tak apa? kau mimpi apa sampai menangis begitu?", tanya Yure panik.

  "Mimpi buruk, sangat buruk" jawabaku singkat.

  "Siapakah anak itu, lalu apa yang akan terjadi dengan keluarga anak itu?", batinku bertanya-tanya.

   Ini sudah yang ke tiga kalinya aku bermimpi yang sama, apa maksud dari mimpiku ini, aku sama sekali tak mengerti.

Selama aku di dalam bis menuju sekolah, mimpi itu masih berputar-putar di kepalaku, seolah tak ingin pergi sampai aku mengerti maksud dari kejadian yang ada di dalam mimpi. Mimpi itu terus berputar tak henti-hentinya, hingga aku tidak bisa fokus untuk mengulang materi yang diberikan oleh guru kemarin. Aku berusaha mengingat wajah si anak yang ada dalam mimpiku. Aku berusaha mengingat wajah anak itu, lamunanku buyar saat bel masuk berbunyi. Wali kelasku memasuki ruangan kelas dengan diikuti oleh seorang siswa.

Hari ini kelasku kedatangan siswa yang telat masuk sekolah, "Halo semua, perkenalkan namaku Kai Edwin, kalian bisa manggil aku Kai. Aku bukan murid baru disini, aku hanya telat masuk sekolah karna ada urusan mendadak, dan sekarang baru bisa masuk setelah 3 minggu, mohon bantuannya jika ada yang tidak aku ketahui dalam pelajaran selama 3 minggu ini. Senang bertemu dengan kalian semua".

   Kai dengan seluruh ke gantengannya membuat cewek di kelas menjadi heboh. Aku tak percaya siapa yang masuk.

DUA HARI YANG LALU

"Sei, sini lihat, rumah yang di sebelah sepertinya sudah ada yang membeli", saat itu aku sedang berada di dapur menghampiri Yure di teras.

"Oh, tetangga baru, kirain ada apaan. Sudah ya, aku mau masak makan malam dulu"

"Tunggu Sei, kau masak apa?"

Lihat selengkapnya