Blurb
Sebuah kecelakaan membuat Nara Aini mengubur cita-citanya untuk menjadi atlit pencak silat dikancah internasional. Gadis yang sekarang berumur dua puluh lima ini hanya bisa menekuni hobi lainnya, yaitu menjadi seorang komikus yang bisa dikatakan sukses sehingga membuatnya memenangkan sebuah perlombaan.
Hadiah itu ia gunakan untuk berlibur ke Korea, sambil mengunjungi rumah pamannya yang tinggal di sana. Dia memang membutuhkan liburan untuk mencari inspirasi, sebuah ide untuk menulis jalan cerita komik yang selanjutnya.
Dalam perjalanan hidupnya, banyak warna yang ia temui. Bahkan bisa dikatakan ia berlari ke Korea karena suntuk dipintai untuk segera menikah. Nara bukannya tidak mau, hanya saja belum menemukan seseorang yang membuatnya jatuh cinta.
Begitu sampai, ia mampir sebentar ke pusat perbelanjaan. Namun mata kelam ini menemukan sesuatu yang membuat darahnya bergolak. Jiwa atlitnya pun muncul, lalu menghajar tiga orang pria yang tega berbuat seperti itu pada seorang wanita.
"Hei, ganti saja kelamin kalian jika suka menganggu orang tua..." kata Nara menggunakan bahasa Indonesia yang tidak mereka pahami.
Bahkan seorang pria yang tadinya hendak mencegah terdiam di tempat. Gerakan Nara Aini yang menggunakan ilmu bela dirinya membuatnya terkejut.
•
•
"Sillyehabnida, bodi gadeulo ilhago sipseubnikka?" (Permisi, apakah anda mau bekerja sebagai seorang bodyguard?) tanya Keyland Xizhie menggunakan bahasa Korea yang masih bisa dipahami sang Nara.
"Naneun yeogie geojujaga anibnida." (Tidak bisa, saya bukan penduduk di sini) Gadis ini menolaknya cepat, ia pergi dengan membungkukkan kepalanya sesaat.
"Ini untuk Adikku, jadi hanya pekerjaan kontrak."
Langkah Nara terhenti, ia membalikkan badan dengan mata tajam yang menilai benar tidaknya ucapan barusan.