Siapa Tau?

Airlangga Kusuma
Chapter #30

Rumah

Hmmmfffttt … tadinya, Dee mencoba memberikan buanyaaaaak sekali ide dan usulan, terlebih Kevin, karena gimanapun dia kan creative-ku di kantor. Tapi, ya sudahlah. Aku di sini saja. Kami di sini saja akhirnya. Semua sudah aku miliki di sini, di rumah ini. Semuanya sudah ada di rumah ini. Titik! Lagipula semuanya sudah berjalan dan berlangsung lancar dan penuh khidmat tadi.

Melihat Gavin dan mamahku sedang asyik mengobrol sambil ‘nunjuk-nunjuk’ ke foto-foto keluargaku yang terpajang di dinding rumahku—rumah papah—aku jadi senyum-senyum sendiri. Jadi malu ... hihihi .... "Kenapa gak ‘dateng’ dari dulu-dulu sih, yaelaaah … Vin … Vin,” batinku.

“Caileh, yang kagum … biasa aja donk,” ledek Dee.

“Sampe semedi-semedi di hotel. Ckckckc … rruaaar biasaaaa,” tambah Kevin. “Semedi sih di hotel. Noh, ke gunung kalau mau semedi mah,” lanjutnya lagi.

Aku diam saja, tenang, tak terganggu sedikitpun dengan distraksi Kevin-Dee. Fokusku hanya satu, dan itu tepat ada dihadapanku. Mataku berbinar-binar, mulutku tersenyum-senyum, kepalaku (rasanya) mulai bergoyang-goyang, persis seperti perahu kecil yang sedang diterpa oleh desiran ombak kecil, kadang miring ke kanan, kadang miring ke kiri. Yah, begitulah kelihatannya.

“Weits, tenang. Kapal jangan miring kapten,” Masari tiba-tiba datang melengkapi distraksi. Sementara aku … yaaa, tetap begitu itu, miring ke kanan dan miring ke kiri. (haha).

 

*?*

 

Btw, bukan cuma kamu loh, Ziy, yang matanya lebam pas makan malam kemarin,” ucap Dee dengan santainya sambil memasukan es krim ke dalam mulutnya.

Sontak aku pun langsung menoleh padanya, “maksudnya?”

“Ya, kalian sama,” katanya lagi ‘sok misterius’.

“Maksudnya apa, aku gak paham.” tanyaku mulai memburu.

“Dia—menunjuk Gavin—“juga semedi di kamarnya.” Kevin.

“Ada di CCTV,” sambung Dee lagi dengan santainya.

“MAKSUDNYA???” tanyaku jauh lebih memburu.

“Ya, initnya kalian sama. Gini aja gak paham, gimana sik,” tukas Kevin.

“HAAAHHH???”

“Awas laler masuk,” goda Masari sambil menggigit apel yang cukup besar kelihatannya. (Tumben gak nyeruput kopi, Mas?).

Lihat selengkapnya