Adam dan Putri, dua sejoli yang masih duduk dibangku SMA ini tengah kasmaran. Mereka berdua selalu terlihat bersama, terutama di sekolah. Adam tidak pernah absen mengantar putri pulang kerumahnya setiap sore. Kebetulan sekali, mereka berdua memiliki kegiatan ekstrakulikuler, yang sama-sama mengharuskan mereka pulang lebih sore. Adam mengikuti ekstrakulikuler Break dance, sedangkan Putri mengikuti ekstrakulikuler Modern dance. Karena hobi yang sama inilah, mereka berpacaran begitu mesra. Namun sore itu, adalah awal kemesraan mereka memudar.
Seperti biasanya, sore itu, seusai sekolah, Adam dan Putri menjalani aktifitas ekstrakulikuler masing-masing. Hingga sekitar jam 5 sore, Kelompok Modern dance Putri selesai berlatih. Ia kemudian membereskan barangnya, dan segera menuju tempat latihan kelompok Break dance Adam. Sesampainya disana, Adam dan kawan-kawan masih berlatih serius. Melihat kekasihnya datang menjemput, Adam hanya bisa tersenyum lirih, sambil mengusap keringat diwajahnya. Putri paham, sepertinya Adam akan pulang lebih sore lagi. Ia akhirnya memutuskan untuk menunggu Adam hingga selesai.
Satu jam berlalu, namun tidak ada tanda-tanda pelatih Break dance Adam menghentikan latihannya. Adam juga terlihat fokus dalam menghapal gerakan-gerakan yang akan ia praktekkan saat lomba minggu depan. Putri masih menunggu dengan sabar, meski didalam hatinya ia begitu kesal dan lelah. Tetapi, karena sudah terbiasa diantar Adam setiap sorenya, Putri jadi enggan untuk pulang sendiri.
Kali ini matahari benar-benar tenggelam, malam semakin menyelimut sekolahan tua itu. Ruang-ruang kelas dan lorong-lorong sekolah yang tadi disinari cahaya matahari terang, kini hanya disinari cahaya lampu tua yang redup. Seperti itulah kondisi sekolah mereka, namun Adam dan Putri sudah terbiasa dengan kegelapan seperti itu, karena seringnya mereka pulang sore.
Putrimenengok jam tangannya, sudah pukul 18:00. Ia lalu berdiri setelah duduk sekianlama menunggu Adam. Dengan wajah tertahan, Putri segera pergi menuju toiletperempuan terdekat. Adam melihat Putri pergi berlalu. Ia hendakmenghentikannya, karena latihannya barusaja selesai. Namun melihat tas ranselPutri yang masih tergeletak, Adam mengurungkan niatnnya. Ia paham kemanapacarnya itu pergi. Adam lalu membasuh keringatnya dengan handuk, dan segeraberkemas untuk pulang.