SIGOTAKA

Handi Yawan
Chapter #9

Tungku yang Panas Membara

Sekarang di Indonesia saat ini cuaca politik sedang panas-panasnya menjelang Pilpres.

Para politisi mencari sumber dana kampanye dengan berbagai cara.


Acara debat di televisi-televisi ratingnya naik.

Banyak pihak mengupas realitas yang terjadi saat ini dari berbagai sisi.

Acara-acara menghadirkan mulai dari politisi, teknokrat, akademisi, budayawan hingga agamawan.


Partai Kesobasera Indonesian diindikasi kuat terus menggalang suara terbanyak sebagai bentuk perlawan pihak-pihak yang tidak puas terhadap kinerja pemerintahan Petahana.


Arus kuat ingin menggantikan petahana santer bergema.

Perebutan Bumi Ibu Pertiwi dikerahkan oleh para oligarki dan memanipulasi suara rakyat.

Rakyat mengira dengan memilih paslon dari Pilkada hingga Pilpres adalah jalan mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang tidak pernah terwujud.

Nyatanya tidak ada pemimpin yang bukan pilihan para oligarki.


Pemimpin negeri kehendak oligarki memuluskan jalan bagi oligarki menyingkirkan saingannya lalu leluasa menjarah tanah Ibu Pertiwi sesuka hati.


Penjajah di negeri ini bukanlah Belanda. Penjajah di negeri ini bukanlah Portugis atau Inggris. Penjajah di negeri ini sebenarnya adalah para oligarki itulah.


Sebenarnya Belanda, Inggris, Portugis tidak pernah menjajah tanah ini, para oligarki pribumi lah yang sesungguhnya menjarah lalu menjual Ibu Pertiwi kepada Belanda, Inggris, Portugis.

Terbukti para kapitalis ini telah mampu diusir dari negeri ini, kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak pernah terjadi karena penjajah sebenarnya tetap mencengkram tanah air.

Inilah masalah buta mata dan buta hati yang terjadi pada anak bangsa sehingga tidak mampu melihat semua ini.


Hingga sekarang para oligarki pemeras tenaga sesama pribumi sendiri dengan tidak tahu malu melestarikan dominasi ini dan menunjuk hidung pihak lain sebagai penjajah.


Sesungguhnya Pemerintah tidak dipilih oleh rakyat, tapi dipilih oleh kelas penguasa kapitalis (oligarki).


Tujuan memilih adalah untuk mempertahankan status kehidupan kita saat ini dan mencegah 99% kelompok terbawah menghancurkan kondisi kehidupan mereka.


Kita semua bisa memilihvdan menggunakan suara untuk mendukung pemimpin favorit mereka. Namun pernahkah kita memikirkannya, bagaimana kita mengenal para pemimpin ini? Jika tidak ada publisitas media.


Jadi apakah itu negara kita atau negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Tiongkok strategi politik yang dirumuskan oleh para pemimpin nasional tidak memberikan manfaat bagi masyarakat. Melainkan untuk mengupayakan kepentingan terbaik bagi penguasa.

Oleh karena itu, kelas penguasa mendidik masyarakat sejak mereka masih muda, telah mulai mengikuti keinginan kelas penguasa untuk meyakinkan lebih banyak orang agar memiliki beberapa tujuan hidup yang bermanfaat bagi mereka.


Penjajahan ekonomi dan sosial oleh segelintir pribumi oligarki terus berlangsung.

Lihat selengkapnya