SIGOTAKA

Handi Yawan
Chapter #15

Masuk Lawang Sigotaka

Lapang sepakbola JIS telah disulap dan didesain sebagai ajang game Sigotaka sesuai aslinya pada game di platform Sigotaka.

Tetapi event ini untuk keperluan Live, maka permainan sigotaka dibuat sebuah arena bermain game show.


Cuaca sudah gelap dan waktu telah menunjukan pukul 19:30 wib, tiba saatnya permainan dimulai dan menyambung pembukaan sore tadi.


Suara musik latar yang memekakkan telinga diperdengarkan kembali.

Kali ini penonton tidak diperbolehkan turun dari tribun. Hanya peserta dan kru serta E.O. yang berada di arena.

Tamu-tamu undangan ada di arena dengan ruang terbatas


3 buah Sigotaka dibangun di lapangan dan menjulang ke udara.

Sinar-sinar laser menyorot setiap Sigotaka dari berbagai arah dan berwarna-warni cahayanya.

Ditimpa cahaya-cahaya tampak ketiga sigotaka megah dan indah.


Di depan ketiga Sigotaka ada sebuah panggung. Di tempat itulah E.O. membuka game show dengan pengantar yang menampilkan pembicara dari tokoh-tokoh gamer dan beberapa orang yang mendapatkan undangan eksklusif dipandu oleh 2 orang MC, Jonas dan Jessica.


Semua duduk di kursi yang disediakan di atas panggung.

Tampak Aldi duduk di antara mereka. Dia mengenakan kaos yang sama dikenakan sesama undangan.


"Untuk event kali ini tim Trudoors sebagai juara bertahan akan ditantang oleh Norrak, lawan terkuat dari tim yang berasal dari Amrik!" Ujar Jonas melalui corong yang diperdengarkan ke seluruh arena.


Penonton di tribun bersorak menyambut pembukaan dari MC.

Ada 2 monitor layar besar di tribun pula sehingga penonton bisa turut menyaksikan langsung obrolan mereka.


Di depan panggung presenter dari berbagai stasiun televisi lokal maupun luar negeri turut hadir bersama cameraman dan kru pendukung.

Mereka turut andil memancar-luaskan game show ini ke berbagai penjuru dunia.


Malah beberapa buah drone milik E.O. dan stasiun-stasiun TV, podcast, terbang dan turut menayangkan secara langsung pula.


"Nah Mas Donny sebagai humas dari Handalmaker Publisher, bisa jelaskan bagaimana sistem permainan sigotaka ini?" Tanya Jessica pada orang yang duduk di sampingnya.

.

Donny seorang pria berusia 40 an namun berpenampilan masih muda.

Dia mengenakan kaos oblong tetapi dibalut jas sedangkan ke bawah memakai celana jins.

Sedangkan dua orang MC mengenakan baju kasual.

Sementara itu ada seorang bule duduk di samping Donny.


"Selama sesi ini, permainan lewat gawai dinonaktifkan.

Semua perhatian ke game show." Papar Donny. "Lewat gawai penonton di JIS maupun di rumah bertaruh untuk menjagokan tim pilihan masing-masing."


"Sigotaka sendiri kan sebuah lawang tanpa daun pintu." Ujar Jonas. "Tetapi bila kita melewati lawang harus waspada kan. Sebab serangan dari Monster Gigs bisa datang tiba-tiba tanpa aba-aba setelah tiba di ujung, bener kan?"


"Ya betul banget!" Sahut Donny. "Di sini ada dibangun 3 Sigotaka yang semua di baliknya kita tidak pernah tahu strategi lawan bakal seperti apa?


Dan setiap orang hanya boleh bertaruh DOKU-nya untuk salah satu tim yang bertanding.

Kita bisa melihat peluang menang setiap tim melalui statistik ..."


Lalu Donny melirik ke atas bangku tribun yang menampilkan papan elektronik.


"... tetapi itu belum jaminan mendapat untung sebab namanya juga permainan selalu ada kejutan.

Meskipun secara statistik tim Trudoors adalah favorit, tetapi Norrak harus diakui meskipun pendatang baru, perjalanan mereka spektakuler sehingga dalam waktu singkat menembus papan atas seperti sekarang."


"Jadi setiap peserta pemilih tim, boleh menekan tombol start di platformnya kapan saja," tukas Jessica, "... namun keuntungan atau kerugian dihitung secara akumulasi ketika tombol start atau stop ditekan. Ingat itu ya, jangan sampai berkedip atau berpaling dari gawai!"


Para hadirin tersenyum mendengar candaan yang diucapkan Jessica.

Semua bersemangat menghadapi jagoan masing-masing yakin menang.


"Betul banget!" Sekali lagi Donny memuji MC muda dan cantik ini. "Setiap tim peserta juga games publisher dan dari itulah variasi games berasal.

Dan setiap pemain start di depan lawang masing-masing sigotaka.

Serangan bisa datang pada saat pemain pergi ke lawang bagiannya atau menunggu setiap pemain telah berada di depan atau di dalam lawang masing-masing. Semua dimungkinkan sehingga di posisi manapun setiap pemain sudah waspada."


"Jadi setiap pemain harus menyelesaikan pertempuran melawan tim lawan, ya." Tukas Jonas lagi.


Suasana tanya jawab sangat menyenangkan berkat kecerdasan 2 orang MC yang lihai menandu acara.


"Bener, bener!" Sahut Donny. "Pemain yang memenangkan pertarungan boleh membantu timnya di pintu yang lain.


"Pastinya!" Timpal Jessica.


Orang bule yang sejak tadi menyimak saja adalah humas dari tim Norrak.


"Nah Mr. Timothy, bagaiman dengan Monster Gigs andalan tim Norrak?" tanya Jessica. "Apa yang menjadi kelebihannya sehingga meroket seperti sekarang?"


Mendapat giliran untuk ditanya, Mark Timothy mengambil mik bagiannya yang sejak tadi tergeletak di atas meja.


"Monster Gigs dirancang untuk lawan dengan kondisi yang ditemui pada setiap pintu tidak pernah sama sehingga di sinilah letak keseruannya." Ujar pria kurus berambut keriting itu. "Lawan akan ditampilkan game dengan beragam wujud."


Timothy mengenakan kaos oblong saja. Rupanya dia merasa gerah berada di negeri tropis. Terlihat dari wajah dan permukaan kulit lainnya mengkilat oleh keringat.


"Di satu level kita bisa menemui permainan biasa seperti bertarung menghadapi lawan berupa monster-monster buas yang menyerang." Papar Jessica membantu partnernya dengan pertanyaan lain.


"Tetapi di pintu lain bisa tiba-tiba kita mendapatkan diri di kedalaman laut lalu harus secepat mungkin mengenakan peralatan menyelam." Timpal si bule sambil tersenyum mengingatkan. "Bila kita menemui kesulitan dan tidak tepat waktu mengenakan peralatan menyelam akan mati tenggelam dan game over atau bila sempat mengenakan peralatan selam harus menghadapi lawan dalam wujud monster-monster laut."


Jessica mengangguk-anggukkan kepala.

Dan dia merasa cukup dengan pertanyaan yang diajukan, lalu Jessica mengalihkan pembicaraan kepada Aldi.


"Nah menurut kamu, di mana menariknya sigotaka ini?"


"Banyak sekali," Sahut Aldi sigap. "Tapi yang paling menarik dari Sigotaka adalah lawan-lawannya, game publisher juga seperti Monster Gigs. Jadinya, gak heran, tiba-tiba kita berada di sebuah gurun yang sangat gersang dan terik. Tiba-tiba pula monster pasir muncul dan kita harus bertarung melawannya. Kalo gak siap, bisa game over lebih awal dan kita rugi besar. Tetapi sejauh ini secara total sigotaka belum kalah dari Mongigs!"


"Tetapi hanya peran yang kamu mainkan yang tampil atau anggota lain bisa bersamamu menghadapi lawan yang sama dari mongigs?" Tanya Jonas.


Lihat selengkapnya