"Kelihatannya tembakan susulan juga nggak ngaruh sama monster tank ini? Dia malah maju merangsek!" Ucap Jonas kuatir.
"Apa boleh buat, JawBookers harus berlari menjauh kembali." Ujar Jessica turut menguatirkan keselamatan leader Trudoors.
Penonton pendukung ikut cemas apalagi ketika cetbeng di lempar ke tanah oleh JawBookers?
Brak! Suara keras cetbang berbunyi ketika dijatuhkan.
Para penonton menunggu apalagi yang akan dilakukan oleh jagoan mereka?
Mereka saat ini malah melihat JawBookers mencabut belati dari pinggang.
Apakah dia sudah putus asa? Pikir para pendukungnya.
Dari meriam tangan diganti dengan senjata tajam untuk pertempuran jarak dekat dan menghadapi seekor monster kebal peluru pula!?
Sementara itu meskipun serangannya luput, sang monster terus memburu lawan!
Ibarat seorang matador, JawBookers mengelak ke samping dengan langkah yang lebar sehubungan dengan ukuran badan lawan yang besar.
Pada sebuah kesempatan ketika badan sang monster meliuk di samping dan membuka sisik-sisik, ruang pada bagian lutut kaki depan sebelah kiri memperlihatkan kulit putih kemerahan. Pada saat itulah secepat kilat JawBookers dengan berani menusukan belati pada bagian itu.
Bres!
Goarrr ...!
Sang monster meraung kesakitan.
Hore ...!
Sorak-sorai bergelora manakala penonton pendukung tim Trudoors melihat kejutan ini.
Para pendukung terlonjak dan tidak mengira JawBookers telah melihat kelemahan lawan!
Sorak-sorai tidak pernah ada jeda karena setiap pasang mata penonton tidak berkedip mengikuti pertempuran di arena dan gawai di tangan masing-masing.
"Kali ini si Hipo monster serangannya berkurang ganas karena kaki depannya pincang, bro and sis ..." Ujar Jonas merasa lega dan mengabarkan hal itu ke semua orang.
"Tetapi jangan senang dulu," sela Jonas. "Monster tank belum kalah dan masih buas!"
"Dan sepertinya JawBookers tahu belati ditangannya tidak cukup untuk mengoyak kulit monster ini," ujar Jessica yang mengagumi keberanian dan kecerdasan leader Trudoors. "Sepertinya dia harus mengganti belatinya dengan yang lebih besar dan lebih tajam!"
Benar saja, ketika ada kesempatan, terlihat JawBookers meminta bantuan.
"Dodohead, minta tameng dan belati pengganti!" Teriak JawBookers.
Hanya sesaat setelah permintaan JawBookers diucapkan, jawabannya segera tampil berupa rak cahaya yang memuat koleksi beragam jenis belati terpampang di depan mata JawBookers.
Secepat kilat JawBookers menyambar sebuah belati yang lebih kecil ukurannya katana. Lalu menyusul mengambil tameng.
Tetapi pada saat itu pula para penonton dibuat terkejut manakala mendengar teriakan Hilda yang terdengar putus asa?
"JawBookers, Tolong aku!"
Lalu monitor memperlihatkan kondisi Hilda.
Terlihat Hilda sedang memegang obor untuk mengusir monster-monster yang menyerangnya!
"Bertahan Hilda," sahut JawBookers. "Aku selesaikan dulu di sini!"
Melihat situasi ini para pendukung Trudoors semakin kuatir. Lebih-lebih ketika melihat skor -7,38%
Ini rekor baru yang pernah dialami selama mendukung Trudoors!
Para pendukung mulai cemas dan berpikir apakah ini saatnya untuk menekan tombol stop di gawai, supaya tidak terjadi kerugian yang lebih besar?
Sesaat kemudian gambar di monitor beralih ke tayangan JawBookers kembali.
"Lihat kejutan apa lagi yang akan dilakukan JawBookers untuk menyelamatkan tim?" Reka Jessica. "JawBookers mengumpan diri kepada lawan.
Dia tidak menghindari ketika serangan datang?"
Monster Hipo menerkam dengan kecepatan tinggi. Semua penonton dibuat bungkam melihat ini!
Sesaat ketika rahang Hipo nyaris melumat tubuh JawBookers, gesit dia melompat ke samping lagi.
Kali ini JawBookers tidak membuang waktu lagi.
Sang monster yang selalu menggertak lawan dengan cara membuka rahang lebar-lebar dan mendongak ke udara telah membukakan sisik-sisik di bagian leher.
Pada saat itulah secepat kilat belati di tangan dia tusukan ke tenggorokan monster buas itu.
Crap ...!
Dia berhasil menancapkan sebilah belati kembali.
Goarrr ...!
Si Hipo meraung hebat lehernya telah ditusuk belati besar!
Tetapi sang monster dalam waktu bersamaan mengibaskan ekornya!
Meskipun demikian JawBookers sudah mengantisipasi. Tameng dia pegang erat dengan kedua tangan menangkis tamparan ekor Hipo.
Namun demikian tenaga sabetan ekor monster masih cukup kuat untuk membanting tubuh JawBookers.
JawBookers jatuh tersungkur.
Kali ini semua penonton terlonjak berdiri sambil berseru cemas melihat keadaan JawBookers ...
"Bangun JawBookers, bangun!" Jonas dan Jessica menyemangati.
Sementara itu monster Hipo meraung-raung menahan sakit.
Kesempatan JawBookers gunakan menyeret tubuhnya sendiri menjauh dari si pemangsa.
Pada saat itu pula terdengar suara yang berasal dari gagang belati yang menancap di tubuh monster.
Did, did ... Did.
Tiba-tiba. DUar...!
Rupanya belati yang ditancapkan ke tubuh monster hipo sekaligus berupa sebuah granat.