Silent Love

Bentang Pustaka
Chapter #2

Awal yang Sulit

“Apa?! Backstreet?!”

Galih tidak percaya dengan keputusan Key yang memintanya untuk menyembunyikan hubungan mereka. Padahal, baru satu bulan yang lalu mereka jadian.

“Aku mohon, Lih, untuk beberapa saat,” ucap Key memohon. Matanya mengerjap-ngerjap memohon, seperti anak kucing yang mengeong meminta makan. Lucu dan menggemaskan.

“Tapi, untuk apa, Key? Kenapa kita harus backstreet?” Nada suara Galih perlahan kembali terdengar pelan. Melihat wajah Key, ia tidak tega jika harus bersuara dengan nada tinggi.

Key menunduk, memejamkan matanya seakan ingin menguatkan dirinya sendiri.

“Okta suka sama kamu,” jawab Key kemudian. Gadis itu masih menunduk. Tidak berani menatap mata elang Galih.

Galih menggelengkan kepalanya tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Key.

“Okta suka kamu, Lih, dan dia bikin perjanjian agar di antara aku dan Jihan nggak ada yang menyukaimu.”

“Dan, kalian setuju?”

Key mengangguk pelan. “Maaf, sehari setelah kita jadian, aku ingin ngasih tahu Okta dan Jihan. Tapi, saat itu juga, Okta baru aja putus cinta. Ia putus dengan Tomi. Aku jadi urung cerita. Terus saat hari semakin berlalu dan Okta udah mulai membaik, Okta bilang ia ingin pindah ke lain hati. Dan, yang kutahu saat itu,” Key menghela napas pelan, “dia menyukaimu.” Saat ini mata Key dan Galih bertemu. Ada kesedihan dan kekecewaan di mata elang itu.

“Kenapa saat itu juga kamu nggak mengatakan yang sejujurnya, Key? Kenapa kamu lebih milih menyakiti perasaanmu sendiri?”

“Aku nggak mau Okta terluka untuk kali kedua, Lih, dan aku nggak ingin persahabatanku berantakan. Apalagi, Okta udah bikin perjanjian setelah ia bilang itu.”

“Tapi, Okta akan lebih terluka kalau ia tahu nanti. Saat rasa cintanya semakin jauh sama aku, Key. Apa kamu nggak mikirin itu?”

Key terdiam, air matanya tak kuasa ia bendung. Buliran hangat itu menetes perlahan. Bahunya mulai bergetar. Tangisan Key membuat hati Galih ngilu. Ia merengkuh kekasihnya itu, lalu menenangkannya.

“Ya udah, aku akan turuti kemauanmu,” bisik Galih di telinga Key. “Tapi, kalau hal ini menyakitimu nantinya, aku nggak akan meneruskan. Bagaimanapun, kamu berhak bahagia, dan kamu berhak memilikiku. Karena aku cinta sama kamu.”

Isakan Key semakin terdengar. Galih semakin mempererat pelukannya. Ia seakan ingin menguatkan gadis itu bahwa semoga yang dilakukannya berbuah baik untuk semuanya. Untuk Okta dan juga untuk persahabatan mereka.

“Makasih,” ucap Key disela isakan tangisnya.

sss

Lihat selengkapnya