Silent Scarf

Affry Johan
Chapter #11

Bab 11 : Garis Terakhir Pertahanan

Di dalam koridor kastil, Ren akhirnya berkumpul kembali dengan Letnan Jenderal Kurosuke dan para rekrutan.

Ren menghentikan langkahnya di depan Kurosuke dan memberi hormat.

"Sinyal telah diluncurkan, Jenderal!" Ren memberikan laporan.

Tanpa membuang waktu, Kurosuke mengangguk dan segera meneriakkan perintah selanjutnya.

“Kerja bagus, nak! Sekarang tugas kita hanya satu, pertahankan kastil ini! Selamatkan sebanyak mungkin nyawa, sampai bala bantuan datang!” serunya lantang.

Kurosuke naik ke atas tangga dan menghadap ke arah para rekrutan. Ia mulai membagi tugas berdasarkan masing-masing divisi.

“Unit zeni! Pasang jebakan di dalam aula dan jalur masuk! Gunakan apa pun yang kalian temukan! Pilar yang runtuh, ubin yang pecah, minyak dari gudang penyimpanan, apa pun yang bisa memperlambat mereka atau mengarahkan mereka ke zona tembak!”

Ren segera bergabung dengan para rekrutan divisi zeni bergegas menuju aula kastil untuk memasang jebakan, membagun barikade, dan menumpahkan minyak di lantai.

“Rekrutan Infanteri dan Kavaleri, kalian menjadi pertahanan utama, angkat perisai kalian di garis depan, tidak ada satu pun yang menyerang musuh!” perintah Kurosuke.

Para rekrutan infanteri dan kavaleri bergerak maju, mengangkat perisai dan tombak di depan mereka. Di belakangnya, rekrutan divisi pemanah bergegas naik ke lantai yang lebih tinggi, membidik melalui jendela yang pecah dan celah reruntuhan.

“Pemanah! Kalianlah penyerang utama sekarang! Kita hanya akan menyerang dengan serangan jarak jauh! Pilih target kalian dan jangan sia-siakan satu pun anak panah!” seru Kurosuke.

Rekrutan divisi logistik segera berdiri di samping para pemanah, membawa kotak berisi anak panah, memastikan tidak ada pemanah yang kehabisan amunisi.

“Unit pengintai!” Kurosuke berteriak lagi,“Pancing mereka ke dalam aula. Arahkan mereka langsung ke jebakan dan jalur tembak kita!”

Para rekrutan pengintai mengangguk dan segera menghilang ke dalam koridor aula, siap memprovokasi dan memancing musuh ke dalam jebakan mematikan yang sedang disiapkan divisi zeni.

Di belakang Kurosuke, rekrutan divisi medis hilir mudik merawat rekrutan lain yang terluka.

Sementara itu, di dalam aula yang gelap, para rekrutan divisi zeni bahu-membahu memasang jebakan.

Ren memanjat tiang yang rusak. Tangannya dengan cekatan memasang jebakan puing-puing bangunan dan potongan-potongan logam tajam yang diikatkan dengan tali.

“Ikat pilar itu lebih kencang! Jika jatuh terlalu cepat, jebakan kita akan sia-sia!” perintah salah satu rekrutan divisi zeni yang telihat lebih tua dari Ren.

“Tali dikencangkan!” kata Ren.

Seorang rekrutan lain melihat ke atas,“Kau sepertinya sudah akrab dengan jebakan-jebakan ini, Karibata!” sahutnya.

“Ya, semoga Suragato tidak akrab dengan jebakan-jebakan ini!” jawab Ren.

Lihat selengkapnya