Silent Scarf

Affry Johan
Chapter #20

Bab 20 : Pilihan

Sisa air hujan masih membasahi kaca jendela ruang utama istana Brickvia, di mana di tengah ruangan Raja Hikusa duduk terdiam dikelilingi para pejabat tinggi Brickvia. Matanya terpaku pada satu titik di peta: Kastil Likeland. Pusat perdagangan di kawasan barat yang kini telah hancur.

Di hadapannya, Jenderal Yamada Masahiro berdiri memaparkan hasil operasi militer atas Likeland yang baru selesai dilaksanakan sehari sebelumnya.

“Operasi Likeland dieksekusi dengan terukur. Banjir tertahan di luar gerbang. Kolonel Kanbe sempat mencoba membakar kastil, tapi Jenderal Hiryuu berhasil mengalahkannya sebelum kastil terbakar habis.”

Toru Saneji, seorang anggota dewan istana, mengangkat tangannya dan mencibir pemaparan itu.

“Terukur? Kau tahu, pusat perdagangan sudah musnah! Jalan dan jembatan terputus! Kita memenangkan sebuah kota mati!” sahutnya dengan geram.

Letnan Jenderal Futaba Watari melangkah ke samping Masahiro.

“Dengan segala hormat, jika Kita melakukan konfrontasi frontal, akan timbul lebih banyak korban dari sisi Brickvia. kastil itu pun bisa jadi tidak dapat terselamatkan. Kami menetralkan ancaman dan menyelamatkan apa yang Kami bisa.”

Saneji menggebrak tangannya ke meja.

“Yang Kita selamatkan hanya sebuah reruntuhan! Empat puluh dua persen perdagangan melewati rute barat Likeland. Itu bukan strategi! Ini keruntuhan ekonomi!”

Riuh rendah suara memenuhi ruangan. Hanya Raja Hikusa yang diam bergeming, genggaman tangannya semakin erat di pegangan kursinya.

Dengan mengangkat tangannya, Raja Hikusa membuat seisi ruangan kembali hening, sebelum akhirnya ia pun angkat bicara.

“Ozaki,” katanya,“Status.”

Menteri Ozaki bangkit, “Banjir merusak jalan, jembatan, beberapa gudang dan pasar. Estimasi awal menunjukkan penurunan sekitar 42% dari total aktivitas perdagangan. Pemulihan akan lambat, bahkan dengan adanya upaya perbaikan sesegera mungkin.”

Tatapan Raja Hikusa tidak beranjak. Ia terdiam sejenak sebelum mulai berbicara kembali.

“Brickvia ... tidak bisa dan tidak akan dikalahkan hanya karena hilangnya satu pusat perdagangan,” tegasnya.

Lihat selengkapnya