Juli 2011
Pohon maple kembali menjatuhkan daunnya untuk kesekian kalinya. Daun-daun yang berguguran itu menandakan bahwa sekarang adalah musim gugur. Cuaca di Korea Selatan ini memang mulai agak dingin. Orang-orang yang berlalu lalang di pusat kota tak henti mengeratkan jaket atau mantel yang mereka kenakan saat angin musim gugur berhembus seolah menyayat tubuh mereka.
Seorang pria tengah duduk di sebuah bangku taman pinggir kota. Sama seperti pejalan kaki yang lain, ia memakai mantel besar yang membalut tubuh tegapnya. Kedua tangannya ia masukan kedalam saku celananya agar tak merasa dingin. Wajah pria itu bisa dikatakan termasuk tampan. Sorot matanya tajam namun menyejukkan. Rambutnya hitam cemerlang, kulitnya putih mulus seperti wanita. Tak salah jika ia adalah penyanyi yang diminati banyak orang.
Sesekali pria itu melirik jam yang melingkar di tangan kanannya. Tampaknya ia sedang menunggu seseorang. Sangat tampak jelas di wajahnya bahwa ia sedang cemas. Tak jarang ia menggertakkan giginya. Sampai akhirnya orang yang ia tunggu datang.
“Jay oppa!”
Pria bernama Jay itu menoleh pada gadis yang sedang berlari kecil ke arahnya dan sesaat kemudian menghela napas lega.
“Yak! Kenapa kau lama sekali!”
“Maaf, tadi tiba-tiba ada kasus yang harus aku tangani.”
Jay terdiam. Gadis di hadapannya ini memang selalu sibuk. Dia adalah Polisi Wanita andalan Korea Selatan. Berbagai kasus berat selalu berhasil ia bereskan dan semua pelaku kejahatan itu selalu dipastikan terkurung di penjara selamanya. Berbagai penghargaan dari pemerintah selalu didapatkannya dengan mudah.
Sekarang dia bekerja dibawah naungan pimpinan yang sangat terkenal kecerdikannya yaitu Choi Ji Woon. Mereka tidak bekerja seperti polisi-polisi pada umumnya, mereka selalu mendapat tugas memecahkan kasus-kasus berat yang tak bisa diselesaikan polisi biasa. Mereka juga bergerak dalam kerahasiaan, seperti mata-mata. Jadi tak jarang mereka diperbolehkan untuk memakai pakaian bebas saat datang ke lokasi kejadian agar tak ada orang yang tahu pekerjaan mereka.
Mereka hanya ada satu dari beberapa subpolice. Dan pemerintah sengaja membuat subpolice itu ditugaskan layaknya agen karena maraknya kejahatan serius di Korea Selatan. Maka disebutlah dengan nama Spy Police Agent, atau disingkat SPA. Tujuan utama dibentuknya adalah untuk mengungkap berbagai aksi kejahatan baik tersembunyi atau tidak, terutama kejahatan yang melibatkan presiden dan dewan-dewan penting negara. Mereka selalu menjadi sasaran teroris liar di dalam negara maupun tidak. Selalu ada oknum-oknum yang tidak menyukai para pemerintah dan memutuskan untuk menghabisi mereka. Hampir 45% kasus yang ditangani oleh SPA selalu mengarah pada para pejabat negara. Dan sisanya mengarah pada para pengusaha besar.
“Kau gila kerja ya Hye Sung ssi"
Hye Sung tersenyum tipis menanggapi Jay yang terlihat tidak senang dengan pekerjaannya sekarang kemudian ia duduk di samping pria yang selalu ia pikirkan akhir-akhir ini.
Tak lama Jay dengan tiba-tiba menarik tangan gadis itu agar masuk ke saku mantelnya. Tanpa berkata apa-apa pegangan tangan mereka terasa hangat disana. Hye Sung menatap aneh dan mencoba untuk tetap tenang walaupun saat ini jantungnya berdegup lebih cepat dan keberadaan oksigen disekelilingnya terasa semakin menyusut. Hye Sung tak bisa membayangkan wajahnya tampak seperti apa sekarang.