Siluet

Tri Wahyuningsih
Chapter #1

Secret Admirer

Kilatan cahaya itu bukan berasal dari petir yang bersahutan di tengah hujan, bukan pula dari lampu sorot mobil yang terjebak macet di tengah jalan. Tetapi dari sesuatu dibalik bilik telepon tepat di seberang Vinella. Aku bergegas menggulung standing banner dan menepi. Kulepas topi koki dan mengibaskan air hujan yang menempel di sana. Rasa penasaran membuatku kembali fokus ke seberang jalan. Tampak sosok lelaki bertopi pancong baru saja keluar dari bilik telepon sambil memeluk sebuah kamera DSLR di depan dadanya. Dia tersenyum lebar ke arahku. Sama sekali tidak merasa bersalah karena telah tertangkap basah mengambil fotoku secara diam-diam.

Carrot cake kamu, Nay!” tepukan pelan Elen membuatku tersentak. 

“Biar aku saja yang membereskan banner-nya!” Dia langsung mengambil alih gulungan standing banner dari tanganku.

Aku mengangguk sambil berbalik masuk ke dalam Vinella, sempat kulihat sosok lelaki tadi membungkuk dan tersenyum sekilas ke arahku. Aku menggeleng-geleng sambil mengibaskan sebelah tangan ke udara. Benar-benar tidak mengerti apa maksud tindakan konyolnya.

Vino sedang mengintip ke dalam oven saat aku tiba di dapur. Dia mengangkat bahu sambil meringis sebelum aku sempat bertanya. Kuraih sarung tangan yang tergeletak di dekatnya kemudian memakainya sigap. Loyang-loyang kue yang sudah matang kukeluarkan dari dalam oven lalu menyusunnya di atas meja. 

“Sebenarnya kita sudah bisa memastikan kue ini matang atau belum dari aromanya, tanpa perlu mengintip ke dalam oven seperti tadi!” Kataku mengerling ke arahnya. Ia tergelak, tawa kerasnya seketika pecah di udara.

Muffin baru lagi?” tanyanya menunjuk carrot cake yang sedang kutaburi parutan keju dan permen warna warni berbentuk hati.

Carrot cake yang biasa kok, cuma topping-nya aja yang kupercantik!” Kuangkat satu cup carrot cake ke depan wajahnya. Memperlihatkan permen-permen aneka warna yang baru kuhias tadi. “Supaya sesuai dengan tema kita bulan ini, valentine’s day.” kataku tersenyum simpul.

Vino hanya manggut-manggut. Kemudian melengos keluar tanpa komentar.

 

***

Lihat selengkapnya