Silvano

Tere Bina
Chapter #1

Vano Viandra Putra

Suara derum sepeda motor dan klakson-klakson bergema di sepanjang jalan yang membuat jalanan semakin macet. Sekumpulan geng motor dengan anggotanya yang memakai jaket hitam berlambang Griffin di dada sebelah kiri, memadati jalanan. Semua motor itu memasuki kawasan sekolah SMA Andromeda.

Semua orang memberikan jalan untuk dilewati mereka. Parkiran sekolah yang semula hanya ada beberapa motor, seketika menjadi penuh dengan motor geng OrionAlthair. Banyak cewek yang berbisik-bisik ketika melihat seorang cowok yang memakai kacamata hitam, bertubuh tinggi dan kekar, rambutnya sedikit berantakan, turun dari motor satria biru miliknya.

'Gila tuh cowok, ganteng bingits!!'

'Sumpah, gantengnya gak ketolongan.'

'Gantengnya ngalahin artis korea, cuy.'

'Dia kan ketua OrionAlthair yang baru, kan?'

'Wah bisa cuci mata nih.'

Cowok yang menjadi trending topik tersebut hanya berlalu lalang tanpa mempedulikan suara histeris cewek-cewek yang mengidolakannya. Cowok itu pergi dari parkiran diikuti oleh anggota OrionAlthair. Nama OrionAlthair sudah sangat terkenal di SMA Andromeda.

Vano Viandra Putra, adalah ketua geng OrionAlthair tersebut. Dia sangat terkenal sikapnya yang nakal, suka tawuran, kadang pemarah tapi kadang cueknya minta ampun, dia bisa saja keluar masuk BK tujuh kali dalam sehari, dia sering bolos. Meskipun begitu, dia tipe cowok yang masih bersih, bebas dari rokok dan barang haram lainnya.

OrionAlthair mempunyai delapan anggota inti yang sangat terkenal dengan ketampanan dan keberanian mereka. Mereka terkenal brutal kepada lawan tapi ramah kepada teman. Delapan orang tersebut, banyak menjadi idola para cewek SMA Andromeda terutama Vano.

"Gila, histeris banget cewek-cewek lihat si Vano," ucap Bisma heran.

"Ya elah lo itu heran banget, bukannya sudah biasa kalau Vano jadi idola para cewek," kata Fadhil sewot.

"Sewot amat sih, lo," ketus Bisma.

Vano tidak menanggapi ucapan temannya tersebut. Dia masih memakai kacamata hitamnya dan jaket OrionAlthair. Saat berjalan di koridor, dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang cewek.

Brukk!!!

Beberapa buku yang dibawa cewek itu berjatuhan di lantai. Vano dan cewek itu berjongkok untuk mengambil buku tersebut.

"Maaf, saya gak sengaja," ucap cewek itu.

Vano membuka kacamatanya dan menatap cewek tersebut. "Lain kali hati-hati," ucap Vano memberikan buku cewek tersebut lalu pergi.

Cewek itu hanya menatap kepergian Vano, dia heran dengan cowok itu biasanya dia langsung marah jika ada seorang yang sengaja atau tidak menabraknya, tapi kenapa dia tadi hanya cuek saja?

***

Suasana kelas XI IIS 2 seperti pasar, ribut, ricuh, banyak suara teriak-teriakan dari pojok depan sampai pojok belakang, bahkan seketika kelas menjadi lapangan permainan mendadak. Para cowok ada yang bermain sepak bola, dan ada yang bermain badminton di dalam kelas.

Suasana bertambah ramai ketika Andhra dan Rezvan yang bernyanyi. Masih mending jika suara mereka bagus, tapi meskipun mereka berdua terkenal ganteng, suara mereka malah merdu alias merusak dunia.

"Betapa mudahnya hatimu mendua," Rezvan bernyanyi fales.

"Melow banget lagu lo," ejek Kenzo.

"Dasar bucin," sengak Abel.

"Dia kan playboy tingkat dewa," tutur Danial.

"Enak aja lo kalau ngomong," ucap Rezvan tidak terima. "Gue itu orangnya setia."

"Iya lo itu setia, alias setiap tikungan pasti ada," sindir Bisma.

"Sotoy lo."

"Soto enak dimakan."

"Sotoy goblok, bukan soto!"

"Sewot amat lo, suka-suka gue dong!"

Vano hanya melihat teman temannya ribut sendiri, dia tidak berniat sama sekali untuk ikut menimbrung bersama.

Di lain tempat, Silva dan Lina beru saja mau keluar dari ruang guru setelah mengumpulkan tugas Kimia. Saat hendak keluar, Bu Mira memanggil mereka sehingga kedua cewek itu menghentikan langkahnya.

"Silva, Lina," panggil Bu Mira.

"Iya, ada apa, Bu?" tanya Silva.

"Tolong kalian pergi ke kelas XI IIS 2 untuk memberikan tugas Ekonomi. Saya ada urusan sebentar dan akan masuk ke kelas itu setelah urusannya selesai," jawab Bu Mira.

Silva dan Lina saling pandang, mereka mendengar kelas X IIS 2 saja sudah merinding, bagaimana tidak, kelas itu merupakan kelas inti geng OrionAlthair dan kelas yang terkenal dengan kenakalan dan keberisikannya.

"Apa kalian mau?" tanya Bu Mira.

"Iya udah, Bu. Kita bakal ke sana," ucap Silva.

"Tapi kita cuma disuruh buat ngasih tugasnya doang kan, Bu?" tanya Lina ragu-ragu.

"Ibu sih inginnya kalian menunggu disana sebentar, karena kalau mereka tidak ditunggu pasti gak bakal ada yang mau ngerjain," jawab Bu Mira.

"Tapi, bagaimana dengan pelajaran kita?"

"Nanti saya yang akan ijinkan guru mapel."

"Baiklah kalau gitu, kami pergi dulu."

Bu Mira memberikan tugas Ekonomi. Silva menerima tugas itu lalu pergi dari ruang guru menuju ke kelas X IIS 2 diikuti oleh Lina. Saat sampai di depan kelas, mereka mendengar suara yang sangat berisik dari dalam kelas.

"Gila, ini kelas atau pasar sih?" Lina heran mendengarnya.

"Malah lebih ramai daripada pasar," kata Silva.

Lihat selengkapnya