Penah aku memiliki keinginan menjadi alunan nada-nada sebuah simfoni. Tapi itu dulu, saat aku baru sedang suka-sukanya dengan piano. Sekarang aku sepertinya tak lagi memiliki keinginan seperti itu. Kupikir aku akan memilih menjadi burung kecil saja, yang mampu terbang tinggi dengan sayapnya sendiri. Aku akan selalu berkawan dengan matahari, menyerap sinar paginya yang selalu kusuka, untuk terus terbang menjauh.
Kupikir semua memang sudah berakhir. Setidaknya babak pertama dalam hidupku sudah usai kujalani. Kini saatnya aku menjalani babak selanjutnya dari hidupku. Sejak meninggalkan rumah Barra, aku memang sudah memutuskan untuk melakukan suatu perjalanan yang sangat panjang. Mungkin perjalanan yang tak akan pernah dilakukan oleh siapa pun.
Semua tabunganku kupakai untuk itu. Aku memilih kota-kota di dalam peta. Menunjuknya, lalu membeli tiketnya. Beberapa hari berselang aku akan kembali memilih kota-kota lainnya dalam peta. Kembali menujuknya, lalu kembali membeli tiket. Terus seperti itu.