Interogasi dilaksanakan secara perorangan, masing-masing dari mereka diminta untuk memberi penjelasan mengenai kejadian dari awal hingga akhir. Fara, Sean, Chelsea, dan Faruq bisa menjawab semua pertanyaan kecuali mengenai motif dari permainan yang telah dirancang oleh Rehan. Hanya anak lelaki itu yang bisa menjawabnya, dan sekarang merupakan gilirannya untuk memberikan penjelasan.
Ternyata alasan yang diberikan Rehan sama dengan yang dikatakan sebelumnya, karena dia merasa harus melaksanakan perkataan Sean untuk membuat Fara memiliki kenangan sebelum kelulusan tiba. Anak lelaki itu memikirkan berbagai rancangan permainan agar mudah untuk dimainkan oleh pacarnya. Niat awalnya pada saat itu adalah mengajaknya berkeliling sekitar rumahnya dan memainkan sebuah permainan seraya berkencan menikmati pemandangan sore hari, namun ide permainan tersebut berubah ketika tanpa sengaja Rehan mengetahui permasalahan Hansel dengan ayahnya.
Ayah Hansel yang merupakan kepala sekolah ternyata memiliki berkas data yang seharusnya tidak boleh disalahgunakan. Pria tersebut memiliki tujuan untuk mencari keuntungan melalui data-data para murid dan juga nilai mereka dengan cara menjual soal-soal jawaban untuk menaikkan nilai. Sedangkan data anak-anak yang mendapatkan beasiswa akan digunakannya sebagai ancaman jika mereka tidak menuruti perintahnya. Hansel tentunya marah ketika mendengar hal tersebut, dan anak lelaki itu berencana untuk menghancurkan ayahnya dengan mengumpulkan data dan bukti untuk dilaporkan.
Tujuannya belum sempat terlaksana ketika anak lelaki itu bertemu dengan Rehan yang memberitahukan rencana yang lebih bagus kepadanya. Rehan menyampaikan jika Hansel hanya mengumpulkan bukti dan melaporkan ayahnya, itu takkan cukup karena dia tidak memiliki kekuatan yang lebih besar daripada ayahnya. Hal itu bisa memberikan dampak buruk, entah Hansel akan dihukum berat atau ayahnya yang takkan pernah kapok dengan perbuatannya. Namun itu akan berbeda jika Hansel ingin bekerja sama dengan Rehan untuk menghancurkan sekolah, karena dengan begitu ayahnya takkan bisa melakukan kejahatan terhadap siapapun lagi karena sekolahnya sudah tiada.
Pernyataan tersebut membuat Hansel dan Kepala Sekolah juga ikut di interogasi dan dalam sekejap keadaan menjadi semakin rumit. Pasalnya, Hansel memberikan pernyataan yang sama dengan apa yang Rehan ucapkan sedangkan ayahnya terus mengelak dengan menyatakan dirinya sebagai korban yang dirugikan oleh kebakaran tersebut. Pada akhirnya permasalahan diselesaikan dengan Kepala Sekolah yang ditindak lebih lanjut dan Hansel yang ditahan di penjara selama beberapa waktu karena tindakannya sudah melanggar hukum. Sedangkan Rehan, perbuatannya yang dengan mudah membuat kecelakaan yang mengancam nyawa hanya untuk sebuah permainan dikatakan sebagai perbuatan yang janggal, maka dari itu Rehan akan ditangani terlebih dahulu oleh psikolog sebelum dimasukkan ke dalam penjara. Anak lelaki itu akan pindah ke kota lain untuk menjalankan prosedur tersebut. Tetapi sebelum itu, dia berpamitan terlebih dahulu dengan teman-temannya.