Sincerite

Thata Adi
Chapter #11

Kejadian Tak Terduga

Sebuah film horror kini menjadi tontonan gratis bagi penghuni kelas 9A. Free class seperti ini memang waktu yang benar-benar santai di sekolah. Tak heran jika para siswa terkadang mendoakan guru-guru di sekolah tiba-tiba ada acara dadakan, rapat, atau juga workshop.

Haha, kalian juga pernah bukan?

Albar memakan jajanan kantin yang ia beli tadi, dan tak lupa juga ia membeli minuman favoritenya. Anggap saja ini seperti menonton film di bioskop sambil memakan popcorn.

Rey yang duduk disamping Albar juga memakan jajanan yang ia beli di kantin tadi. Tak lupa juga ia mengalungkan hoodienya di lehernya sambil menyandar di tembok kelas di samping bangku ia duduk.

Athala yang duduk di belakang bangku Albar dan Rey kini tengah meladeni perempuan-perempuan yang duduk di sampingnya. Siapa lagi kalau bukan Amel dan Ana yang tengah memintanya membuat instastory bareng. Sebenarnya ia sangat tak enak hati jika menolak karena mereka berdua adalah temannya, tapi disisi lain Nadya pasti tengah kesal setengah mati kepadanya.

Athala melirik sekilas ke arah Nadya, ia melihat Nadya tengah terlihat kesal. Bahkan untuk memakan makanannya saja ia terlihat emosi. Resiko punya wajah tampan, batin Athala.

Amel menjitak Athala yang tengah menatap Nadya sedih. “Woi, liat kamera dong.”

“Udah lo tenang aja, Tha. Kita udah ijin ke Nadya kok. Lagian cuma buat instastory doang loh.” Ucap Ana menimpali.

Athala menatap Nadya sendu. Ia sedikit merenung, apa yang harus ia lakukan saat ini. Yap! Ia tak boleh bersikap seperti ini, seperti playboy saja, batin Athala. Kemudian ia berdiri dari bangkunya dan langsung duduk di antara Albar dan Rey.

Albar yang merasa terusik dengan kehadiran Athala langsung memberi tatapan tajam. “Minggat dari bangku belakang lo?”

“Iye maemunah!”

Albar hanya menatap Athala datar, pasti penyebab Athala pindah ke bangkunya adalah gara-gara Amel dan Ana. Dasar dua bocah itu, tak pernah berhenti mengganggu Athala yang sudah tak jomblo ini! Pikir Albar.

Ana dan Amel menggeram kesal di meja Athala, padahal mereka belum dapat membuat instastory satupun dengan Athala tadi. Dan si Athala sudah main pergi saja dan duduk di bangku Albar.

Amel menarik kerah baju Athala dari belakang sambil menyuruhnya kembali duduk ke bangku belakang. Athala yang berpegang teguh pada prinsipnya, bahwa ia tak akan dekat-dekat lagi dengan Ana dan Amel, merengek-rengek meminta bantuan kepada Rey.

Penghuni kelas yang sedang menonton film dengan fokus kini merasa terganggu dengan suara Athala yang sangat berisik dan tak enak di dengar. Dan tak terkecuali dengan Albar yang sudah kesal setengah mati kepada Athala.

Albar menyumpal mulut Athala dengan snack Rey yang masih tersisa di meja agar Athala berhenti berteriak. Tapi bukannya berhenti, Athala berteriak semakin kencang sambil mengunyah snack yang di sumpal Albar ke mulutnya. Sedangkan Ana yang dibelakang hanya menahan tawanya agar tak ditatap tajam satu kelas.

Rey yang sudah tenang di alam mimpinya dibuat terbangun karena Athala. Demi spongebob yang sudah tinggal di air tapi masih pergi ke pantai, saat ini ia ingin sekali rasanya menggeplak Athala dengan buku tebal milik Albar yang nganggur di sana. Dengan sangat terpaksa, Rey membantu melepaskan tangan Amel dari kerah baju Athala.

Tapi, bukan Amel namanya kalau tidak pantang menyerah untuk mendapatkan apa yang ia mau. Ia masih tetap bersikukuh menarik-narik kerah baju Athala, membuat sang empunya berteriak semakin kencang.

Dan hal itu juga akhirnya berdampak buruk pada Rey. Athala dibuat semakin keras untuk menggoyang-goyangkan lengannya. Rey yang masih setengah sadar langsung sadar sepenuhnya gara-gara Athala.

Lihat selengkapnya