Sincerite

Thata Adi
Chapter #13

Sunday Vibes

Hiruk pikuk karbon monoksida kini tengah menghiasi dan menjadi hal yang sudah biasa di daerah perkotaan. Beratus-ratus kendaraan kini layaknya tengah mengantri untuk mendapatkan giliran makanan gratis di ujung jalan perempatan rumah Albar itu.

Lampu hijau menyala, namun tak satupun kendaraan yang terlihat kembali menginjakkan pedal gasnya, melainkan bunyi-bunyi berbagai macam jenis klakson kendaraan kini tengah menjadi alarm pagi bagi penghuni rumah-rumah sekitar di pinggir jalan itu. Dan tak terkecuali rumah Albar yang terletak tak jauh dari perempatan jalan itu.

Tampak kini seorang remaja laki-laki tengah berlari ke arah zebra cross yang letaknya tepat di perempatan lampu merah itu. Kemudian remaja itu segera membantu seorang kakek yang barang-barang belanjaannya terjatuh berserakan disana.

“Kakek, saya bantu, ya, ini ambil belanjaan kakek yang jatuh.” kata Rey yang langsung cekatan memungut barang-barang belanjaan kakek itu.

Kakek itu membalas ucapan Rey dengan sepatah dua patah kata yang kini sudah sulit kakek itu ucapkan. “Te.. teri.. ma kasih, nak.”

Rey dengan cekatan memasukkan barang-barang kakek itu ke dalam tasnya, kemudian ia dengan cepat membantu membopong kakek itu untuk berjalan ke tepi jalan agar para kendaraan-kendaraan yang sudah tak sabaran dan mengeluarkan semua sumpah serapahnya itu dapat segera melintas seperti semula.

“Waduh... nak. Terimakasih.. su.. udah bantu kakek.” kata kakek itu.

Rey mengulum senyumnya, kemudian ia mengusap punggung kakek itu lembut. “Iya, kek, sama-sama. Kakek mau kemana? Biar saya antar,” ucap Rey kasihan terhadap kakek itu.

“Ka.. kek, ma.. u ke ru.. mah cucu ka.. kek,” kata kakek itu.

”Dimana rumahnya, kek?”

“I.. tu disa.. na.” kata kakek itu sambil menunjuk ke arah sebuah rumah yang tak jauh dari lokasi ia dan kakek itu berada saat ini.

“Ya sudah. Ayo saya antar, Kek.” Rey tersenyum kemudian menuntun Kakek itu untuk berjalan.

***

Mendengar suara-suara bising klakson kendaraan di luar membuat Albar terbangun dengan amat terpaksa. Albar mengucek-ngucek matanya pelan, kemudian ia mencari cari letak ponselnya berada untuk melihat jam berapa saat ini.

05.56

Minggu, 1 November

Pemberitahuan alarm anda akan berbunyi pada pukul 06.30.

Tidur yang nyeyak, Albar.

Lihat selengkapnya