Egoisme mengalahkan logikaku,
Rasa candu yang baru saja menyapaku,
Membuatku menjadi buru-buru,
Untuk menguraikan rasaku.
Apa yang bakal Kalian lakuin jika Kalian suka dengan orang yang sama?,it is so difficult thing,isn't it? Tapi yang harus Kalian tau adalah tak seorang dari Kami,maksutku Aku dan temanku yang menjadi gadis beruntung itu.
Pernah terpikir Aku seperti melakukan sebuah kompetisi,tanpa adanya mendali kemenangan yang diharapkan,Aku menatap Zara,Dialah yang membuatku kenal dengan Sean lalu terjerumus pada rasa tak berujung bersamanya.
"Tadi malem gua abis chat an sama Sean!" Ucap Zara mulai membuka cerita, Aku menoleh kearahnya berusahasebisa mungkin bersikap biasa saja.
"Terus gimana?" Tanya Nala penasaran, Zara memang selalu bisa menarik perhatian seluruh umat,maksutnya Kami berenam.
"Yang bales Ceweknya tau!" Zara melanjutkan dengan berapi-api,sebenarnya Aku juga ikut kaget karena kemarin Dia bilang Dia tidak punya pacar.
"Gua heran!"
"Padahal Dia itu gak ganteng! Kok Ceweknya tuh cantik banget sumpah!" Zara benar-benar kesal.
Semua hanya diam mendengarkan kelanjutan cerita Zara.
"Masa Dia giniin Gua,"Kamu tau kan! Gimana perasaan seorang cewek yang cowoknya disukai cowok lain?"" Zara mempraktekkan seakan-akan Dia Ceweknya Sean.
"Terus Dia juga bilang gini,"Kamu juga kan seorang Cewek! Tau kan rasanya kaya apa?"" Nada bicara Zara benar-benar membuatku juga berfikir bagaimana kalau Aku diposisi Cewek tersebut.
"Yaudah Gua jawab aja gini"Iya Mbak Aku juga tau!"" Zara berbicara dengan nada lembut,mungkin sama seperti yang Dia lakukan semalam.
"Terus-terus, Gimana dong Kamunya?" Tanya Risa yang memposisikan diri seakan-akan menjadi Zara.
"Gua ya bingung dong! Si Bambang kan yang bikin Gua baper!" Ucap Zara enteng tapi tetap ada nada kesal tersirat pada kata-katanya. Sedikit bagian hatiku tercubit mulai berfikir Aku juga bisa saja diposisikan Sean seperti Zara.
"Aidaaaa! Kasih Gua saran dongg!" Rengek Zara kepadaku yang seketika membuatku sadar pada rasa sesak yang tertahan tapi Aku juga tidak dapat mengutarakannya juga.
"Menurut Saya,Sean cuma ngerjain Kamu aja Za." Ucapku, Aku benar-benar sudah mempertimbangkan untuk bersikap biasa saja.
"Tapi tadi udah jelas tauuu! Ceweknya ngelabrak Gua! NGELABRAKK,Daaa!" Nada bicara Zara benar-benar membuatku kehabisan kata-kata,jujur ini pertama kalinya Aku melihat Zara sekalap itu,dulu Dia sama sekali tidak pernah ambil pusing pada masalah percintaan.
"Tapi,,Dia gak kelihatan kaya anak-anak yang suka mainin cewek kok,Za." Ucapku tentu dengan nada santai,sebenarnya juga bisa dibilang Aku juga tidak siap dengan kenyataan buruk.
"Lu tuh polos banget tau! Lu gak tau gimana akal busuknya cowok,Da!" Jawab Zara seketika membuatku sesak,untung saja fokus dari ke empat teman Kita sudah beralih pada Nala.
Aku diam,Zara benar,selama ini Aku hanya menjadi pengamat sebuah kisah percintaan lalu menyimpulkannya,Aku tidak benar-benar tau bagaimana rasanya terombang ambing pada badai rasa tersebut.
"Eh,serius Na? Kemaren Lu ditembak?" Celetuk Afi membuatku menoleh Kearah Nala yang sudah bercerita menggantikan posisi Zara,Zara pun juga sama,Dia sudah asyik mendengarkan cerita dari Nala.
"Iya! Tapi first meeting Kita tuh lucu banget!" Ucap Nala dengan ceria,terlihat jelas bahwa Nala benar-benar bahagia.
"Gimana gimana? Cerita donggg!" Pinta Risa yang selalu tertarik dengan cerita Nala.
"Gitu deh! Gua malu tau!" Ucap Nala sambil menutupi wajahnya,bahkan wajahnya sudah memerah.
"Ini yang keberapa Kak?" Tanyaku yang langsung membuatnya menoleh kearahku.
"Wajah Gua emang gak pantes ya,kalau baru pertama kali pacaran?" Tanya Nala dengan wajah polosnya,meski tidak terlihat polos sama sekali.
"Enggak!" Jawab Kami berlima kompak yang langsung membuat Nala mengeluh.
"Gua tau kok wajah Gua tuh wajah-wajah anak nakal!"
"Tapi serius ini pertama kalinya Gua pacaran!" Sambung Nala lagi sambil menganggkat kedua jarinya keudara.
#@@@#
Waktu istirahat Kami hanya Kami gunakan untuk mendengarkan cerita first meetingnya Nala yang telah susah payah Kami dapatkan dengan merayu Nala,namun tentu saja Nala mau bercerita kalau kelas benar-benar sepi dari penduduk yang notabene akan sepi jika jam istirahat.
Sebenarnya Aku juga ingin punya kisah bahagia seperti Nala yang sungguh membuat orang lain akan merasa iri,kemarin Oliver baru saja memberikan Dia jam tangan couple yang menurut Nala harganya cukup mahal untuk ukuran anak SMA,meskipun Dia tau kalau Oliver termasuk dalam jajaran Anak Kongklomerat,sangat beruntung kan Dia.
"Eh,Kamu gak inget apa mantannya Afi pas Dia SMP?" Nala mengalihkan pembicaraan yang membuat Kami berlima baper berat.
"Ihhh,apaan deh Nal!" Afi berbicara sambil medorong bahu Nala pelan.
"Lumayan ganteng tau!" Sambung Nala lagi kemudian tertawa yang langsung membuat Afi mencak-mencak.
"Aku kok jadi penasaran ya!" Risa sengaja menggoda Afi yang masih saja mencak-mencak.
"Gua malah pengen jadiin si Doi pacar simpenan!" Celetuk Zara yang langsung dibalas dengan pelototan dari Afi,Aku hanya bisa tertawa mendengar candaan dari Zara. Kami bahkan sampai tidak sadar kalau ternyata Vera sudah hilang dari jam pelajaran pertama dan hanya meninggalkan tasnya di bangku.
Kami terlarut pada semua kisah yang menjadikan Kita tertawa bersama,candaan Kita menghanyutkan rasa lara yang pernah Kita rasa,terukir dan terpatri bersama sebuah memoria.
#@@@#
Oliver vs Nala