Waktu terus bergulir dan Zaf masih resah gelisah menatap jam di pergelangan tangannya. Sudah lewat setengah jam dari waktu yg di janjikan dan ia tak kunjung datang. Tak terlihat batang hidungnya sama sekali membuat kesal saja.
Ia coba menghubungi ponsel teman kopdarnya dan tak ada jawaban sama sekali dari sang pemilik. Ingin menangis rasanya Zaf yang kalang kabut pertama kali melakukan kopdar alias kopi darat dan sang lelaki tak tau dimana keberadaanya.
Dari jauh diam-diam Zafran tersenyum menatap perempuan yang tengah gelisah terus menerus menelpon seseorang. Ia ingin melihat sejauh mana Zaf akan tahan menunggu laki-laki yang tak akan pernah datang. Melihat semakin kasihan wajah Zaf yang kesal akhirnya ia keluar dari persembunyiannya.
Zafrina nampak terkejut melihat Zafran datang menghampirinya. Melihat Zafran yang cekikikan entah karena apa membuat ia menaruh tanda tanya besar dalam hatinya. Keningnya mulai berkerut dan menatap tajam Zafran.
"Ada yang kopdar nih" Zafran masih cekikikan menggoda Zafrina yang bertanya-tanya dari mana laki-laki ini tau bahwa ia akan kencan dengan seseorang.
"Ngebet banget pengen punya pacar nih kayanya ampe install tinder dan kopdar" Zafrina mengutuk Zarfan di dalam hati karena ucapannya menyakitkan hati dan darimana ia tau bahwa Zafrina akan kencan.
"Lo stalker ya? Tuduh Zafrina membuat tawa Zafran makin keras dan membuat Zaf naik pitam.
"Iya gue suka baca novel, gue juga hobi nonton" Zafran mengutip pesan yang dikirimkan oleh Zafrina kepada teman kopdarnya. Wajah Zafrina memerah karena marah dan malu. Bisa-bisa ia di kerjai laki-laki macam Zafran.