Sinkronisasi Jiwa

Adinda Amalia
Chapter #1

Prolog


Aku mulai membenci pakaian hitam. Mengapa semua orang mengenakannya, bahkan diriku juga harus dibalut gaun warna serupa? Sudah cukup melihatnya sekali kala itu. Aku muak bila sekarang harus berada di tengah pemandangan yang sama.

Sedetik pun tak ingin melirik bingkai foto di antara bunga-bunga. Meski begitu, aku tahu siapa gerangan terpampang di sana. Saat ini kesempatan terakhir untuk mengucap perpisahan. Kami tak akan pernah bertemu lagi.

Aku menggandeng gadis kecil sepuluh tahun. Air mata tak henti mengalir, tiap isak tangis bocah itu menyayat hati. Sesungguhnya aku juga ingin menangis, tetapi harus tetap tegar di hadapan si bocah itu.

Tak sengaja menoleh ke belakang, kulihat seorang pria paruh baya meninggalkan tanah lapang penuh nisan berjajar.

Lihat selengkapnya