Sinkronisasi Jiwa

Adinda Amalia
Chapter #11

08 || Sangria


Tempo hari, Flin hanya membiarkanku membaca Buku Hirap sekilas. Tak banyak hal yang bisa kuketahui. Beberapa hari telah lewat sejak terakhir kali kami menjelajah masa lalu menggunakan Portal Titian. Flin bilang ingin mencari tahu dahulu tentang surat rahasia. Daripada diam saja, lebih baik aku juga menggali banyak hal tentang Kerajaan Hirap.

Penjuru internet sampai akar-akar telah kubongkar. Namun, tak kunjung menemukan artikel terkait Kerajaan Hirap barang satu paragraf.

Saat kegiatan belajar mengajar materi sejarah, aku menanyakan tentang kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di nusantara kepada Pak Tian. Aku tak menyebut langsung nama Kerajaan Hirap—karena akan terkesan aneh dan aku bisa saja ditertawakan teman sekelas—melainkan menyenggol karakteristiknya. 

Pak Tian bilang tak ada kerajaan di nusantara yang memiliki pertambangan besar dan kekayaan utama berupa batu mulia. Beliau justru menceritakan kerajaan-kerajaan besar lain yang pernah berkuasa dan tak ada satu pun terdengar mirip seperti Kerajaan Hirap.

Aku tak berpikir terlalu jauh tentang Kerajaan Hirap. Aku bisa meminjam Buku Hirap dari Flin—jika diizinkan—ketika dia datang ke gudang rumah nanti.

Ada hal lain yang perlu kulakukan. Aku berjanji membeli bingkisan, agar diberikan Iris kepada teman-teman dan gurunya sebagai permintaan maaf perihal terbakarnya lab kimia SMP oleh Iris.

Piring, sendok, gelas, dan rekan-rekannya telah bersih dari meja makan. Kami menyelesaikan dinner tanpa halangan dan kini Iris duduk tenang di depan televisi. Menonton acara dokumenter hewan-hewan pegunungan.

Nyaris seratus persen kemungkinan Iris tak akan beranjak dari karpet ruang tengah, apalagi sempat-sempatnya mencari benda pemicu api. Hingga saat ini, aku belum menemukan cara mengalihkan perhatian Iris dari hewan-hewan liar yang dia sebut menggemaskan.

Selagi ada kesempatan, aku meninggalkan rumah. Membawa sepeda motor matic yang setia ke mana pun diajak pergi. “Permisi, Bapak!” Aku tersenyum lebar saat melewati gerbang utama perumahan yang dijaga oleh seorang satpam pria paruh baya.

“Mari, Non! Hati-hati!”

Tepat setelah melewati palang pintu, jembatan membentang lebar bagai jalanan biasa. Bahkan memiliki trotoar tepat di sebelah pegangan besi. Dulu juga sempat ada kursi kecil di sana, tetapi sekarang dihilangkan karena banyak anak kecil bermain di sana sehingga berbahaya.

Bola bulu menggemaskan menarik perhatian. Aku segera memarkirkan sepeda motor di teras kedai, lantas menuju salah satu besi pembatas sepanjang sungai. “Kucing kecil, jangan berkeliaran di situ!”

Aku membawanya—semula berniat mengantar ke tempat penampungan hewan di kota. Namun, mengurungkan niat setelah wanita tua pemilik kedai bersedia merawatnya. 

“Tolong dua kotak kukis.” Aku tertawa kecil. Usai banyak berinteraksi, mana mungkin meninggalkan kedai begitu saja. Duduk dan mengobrol ringan sebentar. Pohon-pohon cemara di sepanjang sungai tak jarang merebut atensi. Wanita itu juga berkata bahwa kebanyakan pelanggannya betah karena pemandangan tersebut.

Tak lagi terlena, aku bergegas ke tujuan utama. Mall berjarak kurang dari satu kilometer. Aku segera menghampiri salah satu toko di lantai pertama. Nama populer di kalangan remaja terpampang jelas di bagian atas.

Aku memesan empat puluh kotak brownies, masing-masing berukuran 30 x 14 cm. Kemasan bergaya elegan, ditambah kartu ucapan permintaan maaf dan nama Iris tertera di bagian atas—ini custom. 

Hanya sekali gesek kartu kredit, biaya lunas di muka. Pihak toko berjanji akan mengirimkan seluruh pesanan lusa.

Selagi berada di mall, aku berkeliling lebih lama. Mencari camilan, sedangkan belanja bulanan—produk perawatan tubuh dan wajah, perlengkapan dapur, dan lainnya—kulakukan secara online karena lebih praktis.

Tak lengkap rasanya bila memasuki mall tanpa menjamah seluruh sisi. Meski sudah ada satu kresek makanan ringan, aku tetap naik ke lantai atas. Berkeliling sebentar, lantas duduk di sofa kecil. Seraya menyandar, aku memperhatikan empat-lima orang sibuk memilah calon barang belian.

Lihat selengkapnya