There's space between you and I
(Pamungkas - Untitled)
"Cari posisi senyaman kalian. Boleh duduk dibawah dan kursi dijadikan meja." Kata seseorang di depan sana.
Ruangan ujian cukup panas. Empat kipas angin berputar disetiap sudut ruangan. Aku memosisikan diriku untuk duduk di lantai menghadap kursi. Kulihat lembar tes kreapellin, harus sebanyak apa lagi? Kataku dalam hati. Kulihat jam ditangan, sudah pukul 14.30, tiga puluh menit lagi. Tiga puluh menit menuju pengumuman Ujian Masuk Bersama. Tes yang kujalani hari ini sejujurnya bukanlah keinginanku sendiri. "Kita nggak tau dek, yang terbaik mejurut Allah itu yang mana. Karenanya, banyak mencoba, banyak berdoa." Kata Mama beberapa bulan yang lalu.
"Pindah.. Pindah.. Pindah..." Kata seseorang didepan sana.
"Selesai. Kumpulkan ke samping kiri."
Aku memberikan lembar ujianku kepada peserta lain di samping kiri ku. Aku tak mengenalnya. Tak ingin untuk berkenalan pula.
Pukul 15.10. Sudah lewat sepuluh menit.
"Selanjutnya, tes terakhir. Silakan gambar orang. Tulis siapa namanya, berapa usianya, dan sedang melakukan apa. Kertas kedua, silakan gambar pohon, tulis pohon apakah itu."
Masih dengan posisi yang sama kucoba untuk meraih ponsel disaku ku.
273 messages from 26 chats.
Yaa Allah. Apapun hasilnya, lapangkanlah hatiku. Ikhlaskanlah aku. Kataku dalam hati. Kubuka aplikasi chatting. Beberapa pesan dari teman-teman, kebanyakan menanyakan "bagaimana hasil, Li?”
2 new message.
Nomornya kuketahui sebagai seorang pembimbing di bimbingan belajar.
"Selamat ya Li, diterima di...."
Belum sempat kubuka pesan yang juga menyertakan foto itu, tiba-tiba seseorang disamping kiri menyenggol lenganku.
"Kerjain ih, pengawasnya lagi jalan tuh kesini." Katanya
Aku hanya tersenyum.
Kuraih pensil dan kertas kosong dihadapanku. Aku mulai menggambar seperti yang diperintahkan. Pikiranku melayang. Aku diterima dimana?
Satu gambar selesai. Kuraih ponsel di saku ku sambil melihat sekitar. Berharap tidak ada yang melihat. Sudah banyak pesan baru lagi. Kucari pesan dari pengajar bimbingan belajar tersebut.
Aku sudah ikhlas ditempatkan dimanapun, batinku.