'Make me your Aphrodite. Make me your one and only. But don't make me your enemy, your enemy, your enemy'
Potongan melody dari lagu dark horse milik Katty Perry sayup-sayup terdengar. Sedang di balik ruangan kedap suara itu seorang perempuan cantik berambut abu-abu panjang tengah berselfi ria di depan cermin penuh kerlip lampu.
"Lotusa!, mengapa kamu mengubah konsep panggung secara tiba-tiba? Aku sudah mempersiapkan yang terbaik untukmu!" seorang lelaki berusia pertengahan dua puluh tiba-tiba datang dengan frustasi.
"Memang apa salahnya? Aku juga ingin menari di atas panggung, konsep yang kau berikan terlalu membosankan kak!" si gadis hanya memberikan respon santai, matanya tak beralih sedikitpun dari smartphone di tangannya.
Si lelaki yang adalah manager gadis semampai itu benar-benar sudah geram, ia kemudian merebut smartphonenya membuat si gadis marah dengan kesal ia menatap lelaki di depannya.
"Aku tahu kamu ini penyanyi terkenal tapi aku tahu juga kalau kamu tidak bisa menari Lotusa, jadi untuk apa membut risiko dengan melakukan hal yang memang kamu tidak bisa melakukannya! Ingat! Ini konser Internasional kamu akan berkolaborasi dengan idol-idol dunia!"
"Kau itu terlalu mengkhawatirkan segala halnya kak, tenang saja aku kan sudah berlatih, bahkan Chanyeol Exo saja memujiku. Dan itu juga bukan inisiatifku, Mrs. Sesy yang menawariku. Tidak mungkin insting seorang produser akan melesat"
"Tapi, kamu itu-"
"Lotusa, you're ready?" seorang perempuan berambut pirang membuka pintu ruangan itu sekaligus memotong pembicaraan Lotusa dan Rayn
"Yes mam!"
"ok, 5 minutes"
"sudah ya kak aku akan tampil sebentar lagi doakan saja biar semuanya lancar" tanpa menunggu jawaban Lotusa pergi mengikuti perempuan tadi.
********