Sisi Lain Istana

Fitriani
Chapter #2

Bagian 2

Pagi itu, seperti biasa Meyka harus menyiapkan semua keperluan Judy dan anak-anak. Tangannya begitu terampil untuk menyiapkan semua dalam waktu singkat dan bersamaan.

Mencuci, memasak dan membersihkan rumah adalah makanan sehari-sehari gadis cantik itu disamping usaha homemade dompet koin yang dia geluti.

Kerja keras dimasa kecil, membuatnya terbiasa untuk selalu bekerja dan menghasilkan meski mendapatkan uang bulanan dari Judy.

"Semua sudah siap, Mah," ucap Meyka pada Nyonya Heys, usai menyiapkan sarapan untuk semua keluarganya.

Nyonya Heys menaikkan kedua alisnya. Menatap Meyka tajam.

"Ayo, Sayang ... kita ke meja makan," ucap Nyonya Heys pada kedua cucunya sambil menggiring putera kesayangan Judy itu menuju ruang makan. Setiap pagi, Nyonya Heys selalu bermain bersama kedua cucunya.

Sejak Meyka menggugat cerai Judy. Wanita lanjut usia itu, tidak ingin membuang waktunya dengan sia-sia. Jauh sebelum itu, nyonya Heys tidak mempedulikan kehadiran kedua cucu dari putera semata wayangnya itu.

Disisi lain, Meyka membangunkan Judy yang masih berbalut selimut di kamar tidurnya.

"Bangunlah ... sudah pukul 07.00 sekarang," ucap Meyka pada suaminya sambil mengelus rambut pirang lelaki itu.

Judy membuka mata menatap wajah Meyka sejenak, lalu mengalihkan pandangannya. Tangannya meraih jam weker yang berada pada nakas di samping tempat tidurnya.

"Kenapa, kau selalu membangunkanku? Bukankah kita akan bercerai?" Judy meletakkan kembali jam weker itu ke nakas. Setelah melihat detik waktu yang terus berjalan dan berusaha bangun dari tempat tidurnya, menyandarkan punggung pada bantal.

"Apa kau berusaha untuk membuatku berubah?" tanyanya lagi.

"Kau masih suamiku, aku masih mengemban tugas seorang istri selama kita belum bercerai."

Meyka menatap nanar mata suaminya. Bibir merah jambu itu mengulum rapat. Pupil coklatnya meratapi langit-langit kamar, yang menjadi saksi bisu kisah cinta mereka selama tujuh tahun pernikahan.

"Sudah berapa kali aku menjelaskan. Jangan memintaku untuk menceraikanmu! Tetapi, kau terus mengulanginya."

"Apa kau mencintaiku?" tanya Meyka.

Lihat selengkapnya