Aku terbangun. Dada ku kembang kempis. Napas ku tidak karuan. Menderu seperti suara motor butut. Jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya. Lebih keras. Aku menatap sekitar. Gelap. Kosong. Ruangan ini sama seperti ruangan yang sebelumnya. Bedanya ruangan ini memiliki ranjang yang berada di tengah ruangan. Ranjang yang aku tempati saat ini.
Aku bangun,duduk. Meraba ranjangku. Kasar sekali ranjang ini. Seperti terbuat dari kayu. Aku turun dari ranjang. Berjongkok dan meraba lantainya. Merangkak perlahan-lahan agar tidak menabrak dinding. Setiap kali aku merangkak. Tanganku terasa sakit sekali,karena berbenturan dengan batu-batu kecil. Mataku mulai beradaptasi terhadap lingkungan gelap. Aku mulai bisa melihat sekitar. Sebenarnya keahlianku dari kecil adalah bisa melihat dalam gelap. Namun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beradaptasi.
Aku berdiri. Mulai berjalan. Sampai di ujung ruangan,aku melihat sebuah pintu besar terbuat dari kayu. Aku berjalan cepat ke arah pintu itu. Membukanya. Aku tercengang. Pintu itu menuju ke hutan bereozka. Bak di Rusia,hutan itu tertutup salju tipis. Tetapi anehnya tidak terasa dingin sedikit pun. Disini malah hangat.
Aku berjalan di antara pohon-pohon. Semakin ke dalam,hawa dingin mulai terasa. Rasa kewaspadaan ku tumbuh. Apakah ini jebakan? Jiwa intelku membara. Aku melihat ke sekeliling. Menatap pohon-pohon bereozka yang bergerak terus menerus tetapi tidak ada angin yang menggoyangkannya. Rasa curigaku meningkat.
"Ini bukan hutan biasa. Pohon pohonnya memiliki energi untuk menggerakkan dirinya sendiri." Batinku.
Aku terus berjalan. Tanpa menyentuh sedikitpun pohon-pohon itu. Saat aku melihat sebuah pohon yang sangat besar,tiba-tiba ada seekor burung gagak lewat tepat di depanku. Aku langsung menunduk. Tiarap. Burung itu tetap berputar-putar diatasku. Aku mengambil batu yang ada di dekatku dan langsung melempari burung itu dengan batu. Burung itu terjatuh. Menabrak sebuah pohon beringin.
Hutan ini aneh sekali. Seperti rumah,memiliki pohon-pohon yang berbeda di setiap blok nya. Dipisahkan oleh sebuah jalan kecil. Ada pohon cemara,bereozka,beringin,dan ada pohon kamboja. Aneh sekali.
Tiba-tiba tanah hutan ini bergetar. Sangat hebat,seperti hendak tsunami. Aku berpegangan pada salah satu pohon. Aku langsung teringat untuk tidak menyentuh satu pohon pun. Aku melepaskan peganganku.
Aku menatap sekelilingku. Rasa kewaspadaan ku meningkat. Aku tak tahu dimana ini dan tiba-tiba saja terjadi gempa.
"Hhhh..." Aku menghembuskan napas.
Gempa semakin hebat. Suara gemuruh menambah ketakutan ku kali ini. Aku belum pernah setakut ini. Aku mengusap keringat yang terus menetes membasahi wajahku.