AFTER RAIN COME SUNSHINE

Tehina Dender
Chapter #19

Episode 18 : Berkhayal Untuk Sementara

"Itu ceritaku. Cukup menarik bukan?" Kiren tertawa.

"Tunggu. Ceritamu itu baru saja terjadi?"

"Itu terjadi kira-kira lima tahun yang lalu. Ketika Ayah pulang. Ayah kaget karena tidak menemukan kami berdua. Ayah merasa bersalah. Dia melarikan diri dari sini. Kembali ke Jepang. Tentang anak kecil yang bernama Kiroma. Dialah Ayahku. Dia mengubah namanya hingga sekarang. Setelah berpuluh-puluh tahun tidak bertemu dengan Kepala Desa dia tidak mengenalinya lagi. Karena dia mengubah wujudnya. Dia pergi ke suatu tempat untuk menyembunyikan seluruh identitas aslinya. Dia bertahan disana selama dua puluh tahun. Kemudian dia kembali ke desa ini dengan sosok yang baru. Itulah mengapa ketika Ayah ke desa ini untuk mengingat masa lalu dia tidak bertemu lagi dengan Kepala Desa. Menurutku Ayah kembali ke sini untuk meminta maaf. Tetapi Kepala Desa sudah tidak dikenali lagi."

"Saat kau bangun tiba-tiba saja kau ada disini?"

"Ya. Terkurung selama lima tahun. Tapi aku menyukai tempat ini. Jauh dari orang-orang. Mereka pasti akan mengasingkan aku ketika mereka melihatku. Aku jamin. Aku malahan akan protes jika dikeluarkan. Tapi aku yakin Kepala Desa tidak akan melakukannya. Karena dia sudah bercerita semuanya kepadaku. Dan aku punya bukti. Wajahku lah yang akan menjadi bukti ketika aku bercerita kepada seluruh warga."

Aku manggut-manggut. Aku baru tahu jika Kepala Desa itu bukan manusia. Wah. Suatu kebetulan sekali.

"Aku kaget sekali saat kau bercerita bahwa orang gila itu bukan manusia." Aku berkata lirih.

"Orang gila? Siapa? Kepala Desa?"

"Ya."

"Hhhh...yah,begitulah. Aku juga kaget pada awalnya. Jika kau ingin tahu sosok asli Kepala Desa. Kau tinggal melihatku. Tetapi,kau harus berimajinasi sedikit. Bayangkan badannya lebih tinggi. Kulitnya keras. Kukunya panjang melengkung. Tetapi untungnya orang itu tidak merubah seluruh tubuhku. Aku sedikit bersyukur." Kiren menghela napas.

"Tak apa parasmu mengerikan. Yang penting hatimu tidak mengerikan." Aku menenangkannya.

"Hmm." Kiren menatapku. Tetapi aku tidak balik menatapnya.

"Sebenarnya saat aku hendak dibawa ke sini,Kepala Desa sedikit keceplosan. Dia mengatakan dirinya bukan manusia. Aku curiga,tetapi tak mungkin saja. Tetapi,setelah mendengar ceritamu,kecurigaan ku menguat. Itulah mengapa aku tidak terlalu kaget saat kau bercerita tentang orang gila itu."

Lihat selengkapnya