Mereka telah sampai di perpustakaan sekolah. Perpustakaan SMA Nusa Bangsa yang cukup terlihat besar dan luas, buku-buku yang disusun sesuai genre dan topiknya masing-masing, rak buku yang tersusun teratur dengan warna yang cukup enak dilihat kedua mata. Ditambah lagi dengan para siswa yang menaati aturan tidak berbicara di perpustakaan sekolah itu.
Rani segera duduk di kursi yang telah disediakan disana, sedangkan Nia mencari sebuah buku matematika untuk dipelajari Rani hari ini. mungkin kalian berpikir kenapa Nia harus repot-repot membantu sahabatnya itu?, karena ia sudah berjanji dengan Nasya―ibu Rani, agar Rani mau memahami pelajaran matematika yang Rani anggap sulit, dan terbukti setelah Rani belajar bersamanya, nilai matematika Rani sudah mulai lumayan naik.
Setelah mendapatkan buku matematika, ia segera mengambilnya dan menaruhnya didepan Rani yang sedang memikirkan sesuatu, ia bertanya kepada Rani,"kenapa kamu Ran?"
"kamu tahu gak sih, betapa cool-nya siswa baru itu"Ucap Rani
"maksud kamu kalem?"
"iyalah, Nia. Udah ganteng, rapi, kayaknya sih kalem"
"Ya Ampun, Ran. Gak ada siswa baru yang gak kalem!"
"iya sih, tapi kalau dilihat dari cara berseragamnya. Kelihatannya dia begitu"
"palingan cuman dua-tiga harian udah keluar makhluk astralnya tuh"Ucapnya ceplas-ceplos
"kamu pikir dia kesurupan Nia!"
"udah deh, dari lantai bawah hingga lantai atas. Dia terus yang kamu obrolkan"Nia mulai kesal dengan obrolan Rani yang terus-menerus membicarakan siswa baru itu.
"jangan jutek-jutek lah Nia. Aku kan cuman bicara tentang kesempurnaannya"
"aku bukan jutek Ran, ini telinga nih rasanya ingin ku copot aja"