‘teng...teng’
Suara bel istirahat telah berdentang, waktu yang paling ditunggu bagi para siswa di sekolah itu, waktu yang cukup singkat tetapi memuaskan untuk beristirahat sejenak dari penatnya belajar.
Semua siswa beranjak dari kelas, tak terkecuali Nia dan Rani. Saat Rani hampir melangkah menuju keluar kelas, ia melihat Tori yang hanya duduk diam di mejanya. Rani penasaran dan membalikkan tubuhnya untuk bertanya”Tiro, kamu kenapa gak keluar kelas?”
Tiro hanya mengacuhkan pertanyaan Rani, tetapi walaupun begitu tetap saja Rani bertanya”kenapa kamu Tiro?”
“kamu bicara sama aku?”sautan Tiro yang akhirnya bicara.
“aku bicara sama tembok sebelah kamu!”
“ya udah, sana bicaralah”
“gak dong!. Aku bicara sama kamu!”
“oh, aku. Ada apa?”
“kamu gak keluar kelas?”
“aku udah bawa bekal kok!”Ucap Tiro sembari mengeluarkan wadah bekal berbentuk rantang yang berwarna biru.
Rani tersenyum dan hampir tertawa dengan tingkah Tiro yang seperti anak umur 7 tahun dan ia kembali melanjutkan obrolannya dengan Tiro”Kamu seperti anak TK aja, bawa bekal segala”
“ya, aku di SMA lamaku juga sering begitu!”
Nia sudah sangat kelaparan, hanya karena menunggu Rani―sahabatnya itu caper dengan Tiro. Tanpa aba-aba ia segera menggerakkan tubuhnya ke arah Rani untuk menarik tangan kanan Rini,”Udah deh, aku udah lapar ini Ran!”
“tunggu bentar dong Nia”