Blurb
Sita Permatasari, gadis berusia delapan belas tahun. Bungsu dari lima bersaudara. Salah satu siswi di Kota Cirebon. Sita memiliki kepribadian sangat baik, murah senyum, dan tidak sombong. Bahkan menurut pengakuan teman-temannya, Sita bagaikan malaikat yang selalu datang untuk membantu. Kepribadiannya yang netral dan mudah bergaul dengan siapa saja tanpa harus membedakan status ekonomi membuat Sita banyak disukai dan disayangi oleh teman-teman dan guru-gurunya. Sita termasuk siswi berprestasi selama tiga tahun berturut di sekolah. Muslimah yang taat pada agama. Sita selalu mendoakan kedua orang tua dan orang-orang yang ia sayangi. Tak jarang Sita berlinang air mata ketika berdoa.
Sita sangat dekat dengan Susan, kakak keempatnya. Dering telepon rumah berbunyi. Salah seorang pria di seberang sana tanpa diketahui identitas mengabarkan bahwa Sita mengalami kecelakaan dan kondisinya kritis. Inilah kejadian penipuan yang membuat geger seisi rumah dan merupakan sebuah pertanda besar.
Motor yang dikendarai Sita bertabrakan dengan sebuah mobil di tengah kesibukannya di sekolah dalam persiapan menghadapi Ujian Naional dan Sita pun meninggal dunia.
Satu sekolah dibuat ribut dengan kejadian yang menimpa Sita. Guru-guru sibuk mencari informasi mengenai kebenaran berita. Siswa berlarian menuju tempat terjadinya kecelakaan.
Penyesalan demi penyesalan berkecamuk menyelimuti Susan saat melihat jenazah adik tercinta terbujur kaku. Ia teringat kembali permintaan sederhana adiknya itu yang ia tolak.