Blurb
Dalam sebuah liburan, Toni mengajak Nadya, Nuril, Rudi, dan Dandi berkunjung ke rumah pamannya yang tinggal di daerah perkebunan teh Sirah Kencong. Namun sayang, sedari awal perjalan mereka banyak mendapat gangguang dari makhluk gaib. Bahkan saat mobil mereka macet di kampung Bedengan, kelima remaja itu harus berhadapan dengan banyak hal misterius yang menakutkan. Nuril disusupi arwah gadis pemetik kopi.
Dari para sesepuh yang ada di kampung Bedengan, Nuril diduga sedang terperangkap penunggu tanjakan angker Kenaren. Berbagai upaya magis dan ritual penyembuhan dilakukan, tapi semua gagal. Dari hasil penerawangan Mbah Sengkolo dan Aki Komar, Nuril sedang di bawah kendali cincin merah delima yang pernah ia temukan di pantai selatan. Atas petunjuk Mbah Sengkolo dan Aki Komar, Nuril hanya bisa sembuh jika dibawa ke dukuh Kromasan tempat petilasan keramat Sitinggil berada.
Kedatangan Nuril yang memiliki cincin merah delima ke dukuh Kromasan justru mendatangkan kengerian hingga jatuhnya korban. Termasuk Panjali kekasih dari Gayatri. Akibat adanya kembar neton antara Nuril dan Gayatri mengharuskan Mbah Sengut dan Mbah Sadikun lebih berhati-hati. Karena apa yang terjadi pada Nuril juga akan dirasakan oleh Gayatri.
Lewat sebuah ritual yang dilakukan di petilasan keramat Sitinggil, cincin merah delima itu bisa dimusnahkan dengan cara dipotong menjadi empat bagian. Masing-masing potongan harus dikubur di empat cungkup yang ada di empat penjuru dukuh Kromasan.
Namun, perjalanan untuk mengubur potongan cincin merah delima itu ternyata bukanlah perkara mudah. Ada beragam penghuni alam kegelapan yang menghadang dan coba menggagalkan. Toni, Nadya, Rudi, dan Dandy harus kembali berhadapan dengan kengerian, sebab meninggalnya Panjali ternyata justru membangkitkan dendam lama dari Nini Diwut yang bersekutu dengan penunggu Sitinggil dan kali Tempur.
Akibatnya, kedua tempat wingit itupun bergolak kembali. Menebarkan ancaman dan kengerian yang semakin mencekam. Terlebih setelah Toni dan kawan-kawan kembali ke Surabaya dan mendapati bahwa ternyata Nuril yang selama ini bersama mereka sudah meninggal akibat bunuh diri sepuluh hari sebelumnya.
Kengerian pun semakin merajalela.