Katanya cinta sejati bisa membuat kau dan dia merasakan hal yang sama. Gembira, bosan, sedih, dan marah. Kesedihan dan kemarahan terutama. Hal yang kau rasakan mungkin lebih dahsyat daripada yang dia rasakan, menusuk sangat dalam dan mendidihkan darahmu hingga membuat kepalamu meledak. Lalu kau akan rela untuk melakukan apa pun.
Itulah yang aku rasakan.
Aku sedih dan sangat marah melihat kepedihan Dina, pacarku. Mungkin karena itu aku rela untuk melakukan apa pun. Memang aku masih sangat hijau. Di usiaku yang baru 19 tahun ini, yang belum satu tahun lepas dari bangku SMA, aku tidak bisa bilang pengorbanan ini amatlah berat. Aku tidak menyesal melakukannya. Tapi saat terpojok begini, dengan luka tembak di lenganku serta puluhan petugas keamanan yang sedang mengejarku, aku sungguh tidak menyangka sedemikian berat harga yang harus aku bayar. Entah apa yang akan mereka lakukan jika berhasil menangkapku.
Dari dokumen yang berhasil aku dapatkan, aku bisa saja kehilangan nyawa. Itu yang paling ringan. Atau mereka akan menjadikanku obyek percobaan yang akan membuatku menderita seumur hidup tanpa bisa meninggalkan dunia ini. Sebuah siksaan yang membayangkannya saja membuatku mual.