Ketika semuanya sudah berakhir, aku malah mendapati panggilan penuh ancaman dari Ferry Halim dan Brandon.
Panggilan yang sebenarnya sudah kunanti-nantikan.
Di depanku, aku tengah menatap Ferry Halim, bos utama pendiri HI Group, yang notabene merupakan Ayah dari Brandon Halim, klien utamaku selama tiga tahun berkutat di Universitas Garuda Internasional. Ferry Halim tengah menatapku balik dengan tatapan meremehkan, tatapan bahwa seakan-akan aku hanyalah bocah kemarin sore yang bisa ia perdayai dengan segala uang yang ia miliki.
Sementara di sebelahnya persis, terlihat sosok Brandon yang sedang duduk di sofa ruangan pribadi Ferry Halim di gedung HI Group. Brandon masih menatapku dengan penuh amarah. Pastinya ia sudah tahu bahwa akulah yang menyebabkan dia dan teman-temannya ketahuan menyontek di skandal kemarin, dan terus terang, aku tidak terganggu karenanya. Kalau boleh jujur, aku sebenarnya cukup kesal bahwa rencanaku berhasil digagalkan oleh Abel.
“Saya tidak akan basa-basi lagi, Thomas.” Ferry Halim bersandar santai di kursi kerjanya. “HI Group akan beri kamu lima ratus juta, tapi tutup mulutmu akan segala hal yang Brandon dan teman-temannya perintahkan padamu. Pergi dari Jakarta dan jangan pernah berhubungan lagi dengan Brandon.”
Aku tersenyum tipis mendengar tawaran transaksi dari bos besar HI Group. Selama ini aku hidup hanya untuk uang, karena satu-satunya hal yang bisa membuatku hidup penuh kebebasan adalah dengan memiliki uang sebanyak mungkin. Aku sudah sampai sejauh ini. Melakukan transaksi dengan Brandon Halim dengan harga tinggi, melaporkan pihak media atas tindakan skandal menyontek Universitas Garuda Internasional.
Namun, aku masih punya kartu as lainnya. Rahasia Brandon yang hanya diketahui olehku.
Selama bekerja sebagai private tutor Brandon, aku tidak hanya melakukan pekerjaan remeh temeh seperti mengerjakan tugas dan mencuri soal ujian. Berkat koneksi yang Brandon miliki, aku juga menerima pekerjaan besar dari teman-teman konglomerat Brandon. Pekerjaan gelap seperti membeli obat-obatan terlarang, menyewa perempuan untuk prostitusi sampai penggelapan dana di perusahaan keluarga mereka masing-masing.
Kira-kira apa yang akan terjadi kalau sampai aku membuka mulut terhadap semua rahasia tersebut?
Sepertinya circle Brandon cukup panik begitu mendengar berita mengenai identitasku yang disebarkan oleh Abel sebagai private tutor Brandon. Kalau orang-orang mengulik masa laluku lebih dalam, mereka bakal menemukan pekerjaan kotor yang kulakukan untuk Brandon dan teman-temannya. Maka dari itu, Brandon tidak punya cara lain untuk menyelamatkan diri. Ia harus meminta bantuan Ayahnya untuk berbicara denganku. Orang yang memegang semua kelemahan Brandon dan teman-teman konglomeratnya.