SKY

Asrina Lestari
Chapter #8

Nongkrong

Untuk pertama kalinya Arin duduk di kantin bersama siswa-siswi yang sedang istirahat. Arin menatap sekeliling penuh dengan suasana riuh pengunjung kantin. Andra duduk di hadapan Arin sembari membawa makanan sesuai pesanannya.

"Makasih," ujarnya

"Aku senang akhirnya bisa gabung duduk bersama kamu," ucap Riana dengan senyum tulus

Arin berusaha menghilangkan bayang-bayang tersebut dengan menutup keduanya lalu menghela napas pelannya.

Arin mulai memakan makanannya, "enak nggak?" Tanya Andra

Arin mengangguk, "Lumayan,"

"Besok weekand, aku mau ajakin kamu di suatu tempat, aku yakin kamu suka" ujar Andra

"Akan ku usahakan," jawab Arin lagi

Keduanya tampak menikmati makanan tersebut. Riana tersenyum akhirnya ia bisa mengajak Arin untuk berbaur dengan lainnya. Meski ia melihat Arin tampak tidak nyaman. Setelah selesai makan. Arin beranjak pergi. Andra mencoba memahami.

"Kamu mau kemana sih, cepat banget jalannya." Dumel Andra mendengus

Arin tidak menanggapi, ia tetap melangkah menuju tempat biasanya. Suasana bawah pohon membuat hawa sejuk menerpa. Arin menghirup udara segar. Sedangkan Andra hanya diam memperhatikan gadis itu dengan seksama. Hal yang tak pernah Andra pahami. Gadis berambut ikal ini sulit untuk di tebak.

"Kamu ngapain mau semedi ya," celetuk Andra

"Nggak,"

"Terus ngapain di tempat sepi begini,"

"Ya aku suka," Jawab Arin lagi

Dan lagi lagi Andra mendengus. Lalu membaringkan badannya pada rumput hijau. Sembari menumpu kedua tangannya di bawah kepalanya. Arin mendongak menatap langit biru yang indah.

"Kenapa sih kamu nggak mau punya teman. Padahal asik tau," celetuk Andra lalu menatap Arin

"Bukan gak mau. Tapi aku takut," jawabnya pelan

Andra masih menatap Arin, lelaki itu masih penasaran tentang apa yang terjadi pada gadis tersebut. "Tapi tadi sudah ada kemajuan sih. Kamu sudah mau bergabung dan duduk di kantin." Lanjutnya lagi

Suasana sejuk seperti ini membuat Arin semakin tidak beranjak dari duduknya sedangkan Andra lelaki itu mulai memejamkan mata.

"Terkadang kita memerlukan kesendirian untuk merenungi tentang semua yang terjadi di setiap harinya," ucap Arin.

Lihat selengkapnya